Dukungan Keluarga dan Kerabat Jadi Penyemangat

- Jumat, 26 Februari 2021 | 14:07 WIB
Syarwani-Ingkong Ala
Syarwani-Ingkong Ala

Bupati dan Wakil Bupati Bulungan periode 2021-2024, Syarwani–Ingkong Ala secara resmi dilantik di Tanjung Selor, Jumat (26/2). Dalam hal ini, keduanya terbilang memiliki karir yang cukup cemerlang di dunia politik. Berikut ulasannya.

IWAN KURNIAWAN, Tanjung Selor

MENJADI seorang yang menduduki jabatan strategis tentu merupakan impian setiap orang. Namun, hal itu tentu tidak dapat dicapai dengan gampang dan mudah seperti membalik telapak tangan. Tentu ada proses untuk meraihnya.

Seperti Syarwani, misalnya. Sebelum ditetapkan sebagai Bupati Bulungan periode 2021-2024, tentu dirinya sudah melewati berbagai rintangan. Bahkan keluh kesah setelah bergelut di dunia politik tentu sudah menjadi hal yang lumrah.

Syarwani mengaku, menjadi seorang politisi ini merupakan pilihan yang ditentukannya sendiri. Sebab, jika dilihat dari garis keluarga, orang tuanya tidak berasal dari dinia politik, melainkan seorang amdi negara. “Bapak saya itu seorang PNS (pegawai negeri sipil) dengan jabatan terakhirnya Lurah Tanjung Palas Hulu. Kalau ibu saya hanya ibu rumah tangga (IRT). Jadi bukan dari kelaurga yang berkarir di partai politik,” ujarnya kepada Radar Kaltara saat dikonfirmasi, Kamis (25/2).

Namun, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulungan empat periode ini mengaku yakin dan percaya selama dirinya berkarir di dunia politik sejak tahun 1999 silam, itu support dan dukungan keluarga sangat luar biasa. “Dukungan inilah yang menjadi modal kuat saya. Karena tanpa adanya dukungan dari keluarga, termasuk dari para kerabat, rasanya agak berat kita untuk melangkah meniti karir di dunia politik ini,” akunya.

Oleh karena itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Bulungan ini mengatakan, support atau dukungan dari keluarga dan kerabat ini yang menjadi penyemangat yang luar biasa baginya untuk tetap semangat meniti karir.  “Menurut saya dukungan orang tua, keluarga dan kerabat itu merupakan kunci utama bagi kita untuk bisa sukses di dunia politik ini,” katanya.

Selain itu, Syarwani juga menceritakan perjalanan karirnya secara singkat sejak menduduki jabatan sebagai anggota DPRD Bulungan tahun 1999 silam hingga terpilih menjadi Bupati Bulungan periode 2021-2024 ini. “Sebelum maju di Pilkada Bulungan tahun lalu, saya memang berkarir di DPRD sebagai Ketua Komisi I DPRD Kalimantan Utara (Kaltara) dan sebelumnya saya di DPRD Bulungan, pernah jadi anggota, wakil ketua, dan ketua,” tuturnya.

Namun, sebelum mendaftar sebagai peserta pada Pilkada Bulungan dengan berpasangan dengan Ingkong Ala sebagai Wakil Bupatinya, ia mengikuti proses yang cukup panjang di internal Partai Golkar, dalam hal ini mendaftar untuk bisa diusung partai sesuai mekanisme yang ada. “Jadi kita mengikuti proses dan mekanisme partai. Dalam hal ini, setiap yang ingin diusung partai harus mendaftar pada saat dibukanya penjaringan. Nah, proses itu sudah kita ikuti semua,” katanya.

Artinya, keputusan akhir siapa yang akan diusung partai tetap ada di tangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar. Jadi, semua yang mendaftar itu tetap berproses sampai akhirnya dikeluarnya keputusan DPP untuk memberikan mandat kepadanya untuk diusung maju di Pilbup Bulungan.

“Setelah itu, prosesnya berlanjut sampai pendaftaran, kampanye sampai dengan proses pemilihan pada 9 Desember 2020 lalu. Alhamdulillah, hasilnya saya mendapatkan kepercayaan untuk memimpin Bulungan bersama Pak Ingkong Ala,” sebutnya.

Selain di dunia politik, suami dari Sri Nurhandayani ini juga diketahui telah menyelesaikan pendidikan terakhir di Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang dengan gelar S-2 pada tahun 2003.

Sementara, Ingkong Ala yang lahir pada 17 November 1966 itu mengaku sebelum terjun ke dunia politik sempat menjadi seorang abdi negara pada tahun 1999-2004 di Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan dan Malinau. “Setelah itu saya berhenti. Jadi saya mundur dan bergeser ke swasta,” kata suami dari Kornie Selyani tersebut.

Karena pada saat itu, ia mengaku sempat tidak begitu fokus menjalankan tugasnya sebagai PNS karena kondisi di daerah perbatasan saat itu sangat sulit untuk akses kebutuhan ekonomi masyarakat. Bisanya hanya menggunakan pesawat.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X