Duh Sedihnya..!! Seorang Ibu Temukan Anaknya Gantung Diri

- Rabu, 24 Februari 2021 | 12:11 WIB
int
int

TARAKAN – Masyarakat RT 32 Kalurahan Sebengkok dihebohkan dengan tewasnya seorang pemuda berinisial A dengan cara gantung diri di dapur rumah orang tuanya sekitar pukul 18.30 Wita, (23/2).

Ditemukannya pemuda berusia 23 tahun itu bermula sang ibu sedang pergi ke dapur. Ibu almarhum terkejut melihat A sudah tak bernyawa dalam kondisi tergantung. Hal diungkapkan kakak angkat A, Rina Yulianti. Rina menerangkan sang ibu melihat sosok A kemudian berteriak histeris.

"Tadi sore kami duduk-duduk di sini (teras) sambil baring-baring. Begitu, mama masuk ke dapur dia buka pintu dapur mama kaget melihat A tergantung. Mama teriak-teriak panggil saya. Dia bilang ademu mbak, ademu mbak. Saya kaget pas saya masuk ternyata ade saya tergantung,"ujarnya.

Rina menuturkan, setelah kejadian dirinya sempat mengintrogasi teman A dengan maksud menanyakan masalah apa yang dialami korban. Teman adiknya menerangkan, hanya sempat mendapat ungkapan jika A sepertinya mengalami sesuatu masalah. Namun teman A mengaku, tidak mengetahui pasti dugaan masalah yang dialaminya.

"Saya sempat panggil temannya, kan tadi siang dia sempat jalan sama temannya. Dia bilang, pusing ada masalah. Cuma itu yang dia bilang sama temannya. Temannya juga tidak tahu dia ada masalah apa," ujarnya. 

Dari pantauan, Radar Tarakan sekira pukul 20.30 Wita korban telah diturunkan dan ditutup  kain batik. Polisi sudah memeriksa tempat kejadian perkara.

Sementara itu, Sumardi ketua RT setempat menuturkan jika sosok A merupakan pemuda yang ramah dan ceria di lingkungan rumahnya. Sehingg ia juga terkejut mendengar kabar tewasnya A dengan bunuh diri.

"Anaknya itu ceria dan memang agak pendiam. Saya tidak pernah lihat dia ada masalah. Malah kemarin dia sempat las knalpot motor saya. Saya juga sempat tidak percaya dengar dia bunuh diri,"tukasnya.

Lanjutnya, ia tidak melihat adanya tanda-tanda permasalahan pada sosok A. Lantaran, sebelumnya A dinilai cukup normal dalam berkomunikasi kepada orang sekitar.

"Dia tinggal sama mamanya, adenya. Dia anak pertama dari 4 bersaudara. Bapaknya kerja di camp. Setahu saya dia belum bekerja," tuturnya.

"Tidak ada tanda-tanda dia punya masalah sebelumnya. Kemarin bagus-bagus saja dia masih becanda dan ngomong biasa (normal) sama tetangga,"lanjutnya.

Sementara Kasatreskrim Polres Tarakan Iptu Muhammad Aldi, menerangkan jika dirinya belum dapat banyak berkomentar terkait hal tersebut. Lantaran Polres juga masih menunggu laporan dari petugasnya di lapangan. Terkait adanya informasi dugaan pihak keluarga yang menolak di otopsi, ia menegaskan meski hal tersebut benar namun visum tetap harus dilakukan untuk mengetahui kronologi bunuh dirinya korban. 

"Wah saya juga belum ke TKP. Ini masih menunggu info dari petugas di lapangan. Walau menolak, tapi tetap harus divisum dong itu sudah ketentuan,"pungkasnya. (*/Zac/ana).

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X