Rawan, BPBD Lakukan Kajian Risiko Bencana

- Selasa, 23 Februari 2021 | 15:52 WIB
AKAN DIKAJI: Banjir menjadi salah satu bancana yang kerap melanda di Kabupaten Bulungan tiap tahunnya. Tahun ini BPBD berencana menyusun kajian risiko bencana./RADAR KALTARA
AKAN DIKAJI: Banjir menjadi salah satu bancana yang kerap melanda di Kabupaten Bulungan tiap tahunnya. Tahun ini BPBD berencana menyusun kajian risiko bencana./RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR - Bencana banjir hingga tanah longsor kerap melanda di sejumlah wilayah di Kabupaten Bulungan. Mengatasi hal itu, tahun ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan bersama BPBD Kaltara berencana menyusun kajian risiko bencana.

Kepala BPBD Bulungan, Ali Fatokah menyampaikan, sesuai rencana tahun ini BPBD Kaltara akan membantu BPBD Bulungan untuk menyusun kajian risiko bencana. "Informasinya, BPBD Kaltara akan membantu kita untuk menyusun kajian risiko bencana tersebut," kata Ali kepada Radar Kaltara, Senin (22/2).

Setelah kajian dilakukan, tahap selanjutnya BPBD akan memetakan daerah rawan bencana untuk selanjutnya menyusun rencana penanggulangan bencana. "Kalau rencana penanggulangan bencana sudah dilakukan. Selanjutnya, menyusun rencana kontinjensi," bebernya.

Khusus untuk kontinjensi Covid-19, Ali memastikan hal itu sudah dilakukan sebelum ditetapkan pandemi. Hal itu dilakukan sesuai arahan BPBD Kaltara. "Bulungan sudah menyusun kontinjensi Covid-19 sejak Februari 2020. Sebelum ada Covid-19," bebernya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kaltara Andi Santiaji Pananrangi saat dikonfirmasi membenarkan bawa tahun ini kajian risiko bencana di wilayah Bulungan akan dilakukan. "Iya, rencananya tahun ini kajian risiko bencana akan dilakukan," bebernya.

Kajian, kata Andi, akan dilakukan dengan menggandeng pihak Universitas Hasanuddin (Unhas). "Insyaallah, secepatnya kajian akan dilakukan," ujarnya.

Andi menilai bawa kajian risiko bencana ini sangat diperlukan dari berbagai aspek. Bukan hanya daerah rawan bencana, termasuk dalam rangka penempatan usaha maupun bangunan semua harus melalui kajian. "Berbagai aspek bisa dilakukan kajian, baik perusahaan perkebunan, pertambangan dan kehutanan. Termasuk perhotelan semua memerlukan adanya kajian," bebernya.

Khusus untuk di wilayah Bulungan ada beberapa bencana yang rawan terjadi. Salah satunya bencana banjir, tanah longsor, gempa bumi. "Kalau banjir. Biasanya setiap tahun terjadi," bebernya.

Oleh karena itu, kajian risiko bencana dinilai penting. Hal itu dilakukan untuk mengurangi dampak dari bencana tersebut. Walaupun nantinya sudah ada kajian, masyarakat tetap diminta untuk selalu waspada. "Masyarakat harus tetap waspada. Apalagi saat ini cuaca tidak menentu," pungkasnya. (*/jai/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X