Faktor Stres Pengaruhi Terjadinya KIPI

- Selasa, 23 Februari 2021 | 15:43 WIB
BAHAN EVALUASI: Hasil dari temuan KIPI di Kaltara, oleh Komda KIPI Kaltara nantinya akan disampaikan ke tingkat pusat sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan kepada TNI, Polri, pelayanan sosial, guru, tokoh agama dan lansia umum./IFRANSYAH/RADAR TARAKAN
BAHAN EVALUASI: Hasil dari temuan KIPI di Kaltara, oleh Komda KIPI Kaltara nantinya akan disampaikan ke tingkat pusat sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan kepada TNI, Polri, pelayanan sosial, guru, tokoh agama dan lansia umum./IFRANSYAH/RADAR TARAKAN

TARAKAN – Ketua Komisariat Daerah (Komda) KIPI Kaltara, dr Franky Sientoro,Sp.A, mengatakan, berdasarkan evaluasi tahap pertama vaksinasi Covid-19 kepada tenaga kesehatan (nakes), ada lebih dari 50 Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang terjadi di Kaltara. Faktor stres menjadi salah satu penyebab terjadinya KIPI mulai dari tingkat non serius hingga serius. Dimana hal tersebut tidak disebabkan langsung karena efek dari vaksin Covid-19 yang diberikan.

“Jadi ada sekitar 50 KIPI non serius dan 2 KIPI serius dimana penyebabnya tidak lain karena faktor stres ketika akan menerima vaksinasi,” ujar dr Franky.

Dirinya menjelaskan, bahwa faktor stres tersebut mempengaruhi mental ketika akan menerima vaksinasi Covid-19, sehingga efeknya menimbulkan KIPI dari non serius hingga yang serius. “Mengapa nakes yang biasanya menyuntikkan orang bisa juga mengalami stres ketika akan disuntik, padahal bisa dikatakan nakes itu setiap hari kerjaannya menyuntik orang. Perlu diketahui orang yang menyuntik orang pun juga memiliki ketakutan untuk disuntik. Seperti saya juga merasakan hal itu ketika akan disuntik vaksinasi,” ungkapnya.

Adapun untuk KIPI non serius rata-rata mengalami kondisi mengantuk, lapar, lemas hingga letih yang sifatnya tidak perlu dilakukan penanganan medis. Sementara untuk KIPI serius sifatnya harus mendapatkan penanganan medis tergantung keluhannya. “Adapun untuk 2 KIPI serius yang ditemukan sebelumnya, yakni nakes RSUD Tarakan dan nakes RSAL Ilyas Tarakan, sudah dalam kondisi normal. Nakes dari RSAL Ilyas Tarakan sudah terlebih dahulu dipulangkan, sementara untuk nakes RSUD Tarakan sudah beberapa hari lalu di pulangkan,” ucapnya.

Hasil dari temuan KIPI di Kaltara, dijelaskan dr Franky nantinya akan disampaikan ke tingkat pusat sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan kepada TNI, Polri, pelayanan sosial, guru, tokoh agama dan lansia umum. “Kita harapkan dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bisa berjalan lancar dan tidak ada kendala dalam pelaksanaannya,” pungkasnya. (jnr/fly)

 

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X