TANJUNG SELOR – Pengadaan mobil pemadam kebakaran (damkar) menjadi salah satu usulan prioritas Kecamatan Sekatak. Usulan itu disampaikan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) kecamatan tahun anggaran 2022.
Camat Sekatak, Ahmad Syafri mengatakan, keberadaan damkar ini sangat urgent (mendesak). Sebab, ketika terjadi kebakaran sulit untuk melakukan pemadaman. “Jadi, kita sangat berharap usulan prioritas ini bisa direalisasikan,” ungkap Syafril kepada Radar Kaltara, Jumat (19/2).
Selain pengadaan damkar, pihaknya juga menyampaikan beberapa usulan prioritas lainnya. “Layanan listrik 24 jam, kita minta diprioritaskan,” ujarnya.
Pasalnya, sampai saat ini belum semua wilayah di Sekatak bisa menikmati listrik 24 jam. Sehingga pihaknya berharap agar pelayanan listrik 24 jam bisa diprioritaskan. “Pengelolaan sampah serta pelabuhan bongkar muat juga masuk usulan pioritas. Kemudian, usulan lainnya. Yakni, melanjutkan pembangunan BPU (Balai Pertemuan Umum) Kecamatan Sekatak,” bebernya.
Dijelaskan, Musrenbang tingkat kecamatan ini merupakan forum musyawarah tahunan para pemangku kepentingan di tingkat kecamatan untuk mendapatkan masukan mengenai kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan yang didasarkan pada masukan dari hasil Musrenbang desa untuk selanjutnya menyepakati rencana kegiatan lintas desa di kecamatan.
“Masukan dan usulan hasil musyawarah perencanaan pembangunan kecamatan akan menjadi dasar penyusunan rencana pembangunan kecamatan yang akan diajukan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Bulungan yang berwenang, sebagai dasar penyusunan rencana kerja pada tahun anggaran berikutnya,” bebernya.
Menanggapi hal itu, Plh Bupati Bulungan, Drs. Syafril mengatakan, semua usulan yang sudah disampaikan dalam Musrenbang tingkat kecamatan akan dibahas lebih lanjut dalam Musrenbang tingkat kabupaten. “Iya, pastinya akan tetap kita tindaklanjuti,” ujarnya.
Namun demikian, sebelum ditindaklanjuti Pemkab Bulungan akan terlebih dahulu melihat ketersediaan anggaran yang ada. “Kalau memang memungkinkan. Iya, kita akan tindaklanjuti,” bebernya.
Apabila anggaran tidak mencukupi maka pihaknya akan terlebih dahulu melihat skala prioritas. “Kalau memang prioritas, akan kita upayakan. Kalau belum prioritas. Iya, tidak bisa juga dipaksakan,” ujarnya.
Apalagi porsi anggaran tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Artinya, masih dalam keadaan defisit. “Masih defisit. Tetapi, itu bukan alasan juga. Kita akan terus berupaya untuk berkoordinasi dengan tingkat I maupun pemerintah pusat,” ujarnya. (*/jai/eza)