Bantuan Bulan Kedua Hampir Selesai

- Sabtu, 20 Februari 2021 | 11:08 WIB
int
int

Tarakan – Pemberian bantuan dari Kementerian Sosial pada awal 2021 kembali dilanjutkan untuk seluruh daerah di Indonesia. Bantuan meliputi tiga kategori yakni program keluarga harapan (PKH), Program sembako (BPNT) dan pemberian terkait Covid yaitu bantuan sosial tunai (BST) yang diberikan sebanyak Rp 300 ribu per kepala keluarga, melalui kantor pos selama empat bulan.

Kepala Dinas Sosial Tarakan Arbain menjelaskan, untuk kategori PKH mendapat bantuan program sembako nilainya masih sama seperti tahun lalu, Rp 200 ribu. Bantuan ini diberikan kepada warga dengan memberikan kartu yang bisa digunakan belanja langsung di e-warung. “Untuk data PKH yang menerima bantuan sebanyak 3.765 dan penerima BPNT sebanyak 7.488 dan penerima BST sebanyak 3.365 jiwa. Sehingga total keseluruhan penerima bantuan sebanyak 12.365,” jelasnya.

Adapun bantuan diberikan per rumah tangga, setelah dilakukan pemilihan kembali menurut KK maka didapatkan jumlah sebanyak 13.820 KK, dan dipilah kembali setiap jiwa jumlahnya 5.013 jiwa. Data tersebut sudah ditetapkan oleh Kementerian Sosial. “Tetapi bantuan ini disalurkan langsung dari pusat ke sejumlah bank dan kantor pos yang ditunjuk pihak kementerian untuk penyalurannya. Jadi di Dinsos hanya memeriksa dan menginput data,” jelasnya.

Untuk jumlah penerima manfaat yang sudah ada, terutama untuk PKH, jika ada sebagian yang tidak dapat disalurkan maka pembagiannya tidak boleh diberikan ke orang lain. Dari kejadian ini pihaknya kemudian mengusulkan ke pusat . Nantinya dari kementerian yang akan menentukan usulan tersebut apakah bisa ditambah atau dikurangi. Tetapi untuk pemberian BPNT yang jumlahnya sekitar 7.488 orang, jika dari kantor sudah menyerahkan dan ternyata ada warga yang tidak mencairkan, maka hal itu bisa dialihkan, tetapi harus melalui rapat di masing-masing kelurahan.

Dari hasil rapat di tingkat kelurahan akan diketahui orang yang tidak mencairkan iuran yang diberikan. Di sini juga akan diputuskan penggantinya, dengan memperhitungkan kondisi ekonomi orang tersebut. BST pun sama seperti BPNT. “Jadi data dari dua penerima tersebut yang terkadang berubah-ubah, sehingga para petugas hasil rutin meng-update. Bahkan dari Dinsos juga bekerja sama dengan pihak Capil untuk melakukan validasi data,” jelasnya.

Sejak dilakukan pemberian bantuan sampai dengan bulan kedua tahun ini, jumlah penerima manfaat dari Kemensos berjumlah 12.365. Rencananya bantuan ini akan diberikan sampai bulan ketiga, walaupun saat ini masih ada sebagian bantuan yang belum bisa tersalurkan. Dan dari Dinsos masih menunggu laporan dari kelurahan untuk segera dilaporkan ke pusat. “Nantinya untuk warga yang belum mengambil bantuan, dari kantor pos akan memberikan laporan ke pusat dan dari pusat akan menyurati ke masing-masing kabupaten/kota,” tuturnya.

Arbain mengatakan pada dasarnya BST ini merupakan bantaun Covid yang dikucurkan pemerintah sejak awal 2020, tetapi sasarannya hanya kepada orang miskin yang sudah tervalidasi. “Jadi masyarakat yang miskin yang mau mendapatkan BST bisa langsung mendaftar ke Dinsos, tetapi dari kami tidak bisa menentukan apakah bisa mendapatkan atau tidak. Kami hanya bisa mengusulkan,” jelasnya. (agg/ash)

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X