TANJUNG SELOR - Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara berencana mengalihkan alur Sungai Buaya untuk mendukung pengembangan runway (landasan pacu) Bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor. Namun, sampai saat ini belum berprogres.
Kepala Bidang Pengairan dan Irigasi DPUPR-Perkim Kaltara, Tri Wahyu Wibowo saat dikonfirmasi mengatakan, sampai saat ini rencana pengalihan arus Sungai Buaya di ujung Bandara Tanjung Harapan memang belum ada progres terbaru. Karena masih menunggu kepastian pengembangan runway.
"Kami masih menunggu juga. Karena sampai saat ini belum ada kepastian kapan pengembangan runway akan dilakukan," kata Tri kepada Radar Kaltara, Minggu (14/2).
Jangan sampai begitu alur sungai sudah dialihkan tidak digunakan. Apalagi anggaran untuk pengalihan alur sungai itu cukup besar. "Kalau tidak salah anggaran untuk pengalihan alur Sungai Buaya itu kurang lebih Rp 20 miliar. Jadi, sayang juga kalau kita sudah kerjakan tidak digunakan," bebernya.
Dengan kebutuhan anggara yang besar, DPUPR-Perkim berencana mengusulkan anggaran ke pusat melalalui APBN. "Kalau melalui APBD sepertinya sulit. Jadi, akan kita coba usulkan melalui APBN," ungkapnya.
Secara teknis, arus Sungai Buaya akan dialihkan kembali ke Sungai Kayan. Sebab, alur yang ada sekarang ini akan ditimbun sebagai upaya untuk mendukung pengembangan runway. "Alur sungai yang ada sekarang ini ditimbun. Jadi, alirannya kita alihkan agar kembali ke Sungai Kayan," jelasnya.
Untuk penyusunan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) terkait rencana pemindahan alur Sungai Buaya juga sudah dilakukan. "Kalau kajian sebenarnya sudah tidak ada masalah, karena sejak tahun lalu sudah kita susun," bebernya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perhubungan Udara dan Perkeretaapian, H. Andi Nasuha saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon belum memberikan respons.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bulungan, Hasa Pemma mengatakan, terkait perpanjangan bandara kewenanganya ada di Dishub Kaltara. “Kalau pengembangan bandara bisa ke Dishub Kaltara,” singkatnya. (*/jai/eza)