Panjat Pagar, Dua Narapidana Kabur dari Lapas Nunukan

- Senin, 15 Februari 2021 | 11:02 WIB
LEWATI PAGAR TEMBOK: Dua narapidana berhasil melewati pagar tembok Lapas Nunukan setinggi 4 meter untuk melarikan diri dari balik jeruji besi Lapas Nunukan./RIKO ADITYA/RADAR TARAKAN
LEWATI PAGAR TEMBOK: Dua narapidana berhasil melewati pagar tembok Lapas Nunukan setinggi 4 meter untuk melarikan diri dari balik jeruji besi Lapas Nunukan./RIKO ADITYA/RADAR TARAKAN

NUNUKAN - Dua orang narapidana bernama Indra Adi Saputra (20) dan Tuo (29) kabur dari Lembaga  Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Nunukan sekira pukul 17.30 wita, Sabtu (13/2) lalu. Dua narapidana tersebut kabur memanjat pagar tembok Lapas Nunukan setinggi 4 meter menggunakan sarung yang diikat ke kawat berduri di atas pagar tembok Lapas Nunukan.

Dua narapidana itu, ternyata punya riwayat pernah melarikan diri juga dari sel tahanan pihak kepolisian, dan memang punya pengalaman jago mamanjat di dinding, karena mereka tenyata pencuri spesialis sarang burung walet.

Kepala Lapas Kelas II B Nunukan, Taufik yang menceritakan kronologis mengaku, awal kejadian terdeteksi hilangnya dua narapidana tersebut, baru diketahui tepat pada sekira pukul 17.30 wita. Sebab, setiap pukul 17.00 wita, narapidana setelah aktif olahraga di luar kamar dan hendak kembali memasuki kamar, mereka dihitung sekaligus dilakukan pengontrolan di dalam kamar dan luar kamarnya.

Pada saat itulah petugas mendapatkan adanya sarung yang diikat dan bergantung di pagar tembok pembatas Lapas Nunukan. Temuan itu langsung dilaporkan ke bagian keamanan Lapas Nunukan dan langsung dilakukan pengecekan. Alhasil,dua orang narapidana tersebut, yang harusnya berada di kamar B-8 dan B-12, sudah tidak ada di kamarnya.

“Setelah kami cek, di luar pagar tembok memang ada bekas jejak di tanah seperti terinjak keras. Jadi tanahnya itu seperti masuk ke dalam, diduga bekas loncatan mereka dari atas pagar tembok,” ujar Taufik saat diwawancara, Minggu (14/2).

Atas kejadian itu, Taufik langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan pencarian dua narapidana tersebut. Hasil pemeriksaan sementara, aksi melarikan diri Indra dan Tuo, seperti sudah direncanakan. Sebab, di ujung sarung yang digunakan, terdapat besi yang mampu mengait besi lain di atas pagar tembok, apalagi di atas pagar tembok juga terdapat besi dan jeruji kawat tajam yang mengelilingi besi.

“Memang waktu itu kita pernah melakukan renovasi masjid, disitukan ada tiang yang dicor banyak bekas-bekas besi, kemungkinan ada tiang yang tercecer yang bisa dijadikan pengait di sarung mereka, itu yang mereka gunakan,” tambah Taufik.

Ditambahkan Taufik, sebelum kejadian tidak ada tanda-tanda rencana mereka. Aktivitas seperti biasa dilakukan keduanya seperti melakukan ibadah salat ashar bahkan sempat berolahraga. Pada saat para narapidana asyik olahraga, diduga saat itulah keduanya melancarkan aksinya memanjat dinding pagar tembok Lapas Nunukan untuk melarikan diri.

“Jadi diduga pas lagi ramai-ramai narapidana berkegiatan di luar kamar inilah mereka pergi, dugaannya mereka saat itu menggunakan celana di dalam sarungnya, sarung dibuka digunakan untuk manjat. Mereka saat itu menggunakan baju putih dan hitam,” tambah Taufik lagi.

Taufik sendiri telah menelusuri dugaan melarikan diri kedua narapidana tersebut. Dugaan awal yang terdeteksi diantaranya karena permasalahan utang di koperasi kerja sama pihak ketiga Lapas Nunukan. Pengakuan petugas koperasi, salah satu dari mereka punya utang mencapai Rp 400 ribu di koperasi tersebut.

Dugaan ditagih terus menerus pihak koperasi, juga menjadi dugaan tidak nyamannya mereka di dalam Lapas. Meski sejatinya sudah berjanji akan membayar, namun pihak keluarga enggan mengirimkan uang kepada mereka, hingga tidak terbayarkan utangnya.

Narapidana memang diperbolehkan punya utang di dalam Lapas namun dibatasi jumlahnya, sebab di dalam Lapas koperasi bisa menjamin kebutuhan narapidana juga untuk tambahan kualiatas makanannya.

“Ya dugaan kita karena utang ini mereka, mereka dijanji keluarga akan dikirim uang jadi ngutang, tapi belum dikirim-kirim uangnya, dugaan kita karena itu, namun ini masih spekulasi awal ya,” jelas Taufik

Kedua narapidana tersebut adalah narapidana kasus yang sama pada kasus pencurian di Bulungan. Kasus mereka juga telah inkrah dan mereka dititipkan di Lapas Kelas II B Nunukan. Indra sendiri, memang diketahui punya riwayat pernah melarikan diri juga dari ruang tahanan pihak kepolisian. Indra dan Tuo juga masih ada hubungan sepupu.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X