DPRD Minta ke Pemprov Kaltara, Agar Banjir dan Longsor Jadi Atensi

- Senin, 15 Februari 2021 | 10:46 WIB
BENCANA: Salah satu titik longsor yang terjadi pada jalan penghubung ke tiga kecamatan di hulu Sungai Kayan yang terjadi pekan kemarin./IWAN KURNIAWAN/RADAR KALTARA
BENCANA: Salah satu titik longsor yang terjadi pada jalan penghubung ke tiga kecamatan di hulu Sungai Kayan yang terjadi pekan kemarin./IWAN KURNIAWAN/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulungan memberikan atensi khusus kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan terkait dampak dari bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Bulungan belakangan ini.

Ketua DPRD Bulungan, Kilat mengatakan, Pemkab Bulungan diharapkan dapat memberi solusi sesegera mungkin terkait dampak dari cuaca buruk, seperti banjir dan tanah longsor yang memberikan dampak terhadap perekonomian masyarakat.

"Seperti banjir di Wonomulyo (Tanjung Palas Timur) dan longsor di jalan penghubung Tanjung Selor dengan tiga kecamatan di hulu Sungai Kayan (Tanjung Palas Barat, Peso dan Peso Hilir)," ujar Kilat kepada Radar Kaltara saat dikonfirmasi, Minggu (14/2).

Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini menyebutkan, persoalan ini harus menjadi prioritas. Bahkan, pihaknya juga sudah menyampaikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan agar melakukan pemantauan terhadap wilayah yang rawan.

Menurutnya, pemerintah daerah harus mengambil langkah tegas untuk melakukan perbaikan sebagai solusi agar hal serupa tidak terjadi secara berulang. Jika relokasi dinilai menjadi solusi, Kilat mengatakan hal itu bisa saja dilakukan. "Apapun kondisinya, daerah harus siap jika terjadi bencana. Jadi, antisipasi dini harus dilakukan," tegasnya.

Sementara, Bupati Bulungan, Ingkong Ala mengatakan, untuk antisipasi dan penanganan masalah bencana ini, perlu dilakukan rencana penanganan jangka panjang. Meski itu belum masuk di pembahasan, dampak terhadap permukiman harus disikapi segera.

"Seperti beberapa daerah yang jadi langganan banjir itu, seperti Wonomulyo, Tanjung Agung, Sajau Pungit dan lainnya, itu memang menjadi atensi juga bagi kita," sebutnya.

Menurutnya, untuk jangka panjang, tidak menutup kemungkinan dilakukan relokasi ke wilayah yang dinilai lebih aman dari hantaman banjir. Namun, untuk relokasi permukiman, sejauh ini belum ada pembahasan di pemkab.

"Jika masyarakat menginginkan, itu mungkin saja. Tapi sekarang belum ada untuk itu. Masyarakat tetap diimbau untuk selalu waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi," tuturnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bulungan, Ali Fatokah menambahkan, terjadinya luapan air di Wonomulyo itu bukan karena sungainya kecil, tapi salah satunya karena adanya pembukaan lahan di sekitar permukiman tersebut.

"Tapi, sejauh. Ini kami dari BPBD masih fokus pada pencegahan dan kesiapsiagaan. Salah satunya, kami terus melakukan imbauan-imbauan ke masyarakat agar tidak menebang pohon secara terus-menerus," singkatnya. (iwk/eza)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X