PROKAL.CO,
TERAPI plasma konvalesen menjadi harapan baru dalam penyembuhan Covid-19. Potensinya, satu orang pendonor rata-rata bisa memberikan 600 hingga 800 cc plasma darah tergantung berat badannya.
Satu kantong darah berisi 200 cc. Itu artinya 1 orang donor bisa menghasilkan 2 hingga 4 kantong. Sementara 1 pasien Covid-19 rata-rata membutuhkan 1 hingga 2 kantong. Jadi 1 kali donor bisa menyelamatkan 1 sampai 3 nyawa.
Bagaimana di Kaltara? Apakah terapi ini sudah berjalan? Atau ada hal yang masih menjadi kendala besar?
Terkait dengan itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Tarakan pun menjawab. Menurutnya sangat besar potensi penerapan terapi ini. Hanya saat ini untuk diperlukan alat khusus untuk pengambilan plasma dari penyintas Covid-19 yang memenuhi syarat.
Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Tarakan, dr. Edy Samudro mengungkapkan bahwa untuk pengambilan plasma konvalesen di wilayah Kaltara saat ini belum bisa dilakukan karena keterbatasan alat. Upaya untuk menghadirkan terapi plasma bagi pasien Covid-19 telah ada. “Alat diperkirakan harganya mencapai Rp 1,5 miliar, jadi bisa menelan dana Rp 2 miliar untuk semua kelengkapan alat, karena fungsinya yang banyak sehingga membutuhkan anggaran yang besar,” terangnya.
Alat tersebut bukan hanya digunakan untuk pengambilan plasma konvalesen, juga fungsi lain sseperti pengambilan darah merah, trombosit dan beberapa lagi lainnya. Seharusnya Kaltara sudah memiliki alat ini. Namun PMI mengalami keterbatasan anggaran. Provinsi terdekat Kalimantan Timur (Kaltim) sudah memiliki alat khusus itu, dan telah digunakan dengan tujuan penyembuhan bagi banyak pasien Covid-19.