Terapi Plasma Konvalesen Dinilai Penting

- Jumat, 22 Januari 2021 | 11:38 WIB
DIANGGAP PERLU: Terapi plasma darah atau plasma konvalesen yang diperuntukkan bagi penderita Covid-19 dianggap perlu namun belum dapat diterapkan karena keterbatasan alat. Tampak pendonor darah di UTD PMI Bulungan./DOK/RADAR KALTARA
DIANGGAP PERLU: Terapi plasma darah atau plasma konvalesen yang diperuntukkan bagi penderita Covid-19 dianggap perlu namun belum dapat diterapkan karena keterbatasan alat. Tampak pendonor darah di UTD PMI Bulungan./DOK/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Angka kasus terkonfirmasi virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Bulungan sampai saat ini masih terus terjadi. Tentunya, upaya dalam percepatan pemulihan dari mereka sangat diperlukan. Dengan harapan hal itu dapat menekan angka dari kasus virus yang bermula dari Wuhan, Cina tersebut.

Di sejumlah daerah lain pun saat ini tengah gencar menerapkan sistem terapi plasma darah atau plasma konvalesen. Sehingga harapannya cara itu pun dapat serupa dilakukan di daerah dengan sebutan Bumi Tenguyun ini. Demikian dikatakan Wakil Ketua DPRD Bulungan, Hj. Aluh Berlian.

Mengenai sistem dalam proses terapi plasma darah itu, menurut wakil rakyat yang berhijab ini menuturkan bahwa tentu ada langkah–langkahnya. Hingga nantinya kekebalan tubuh dari penderita dapat bertambah. Dan ini akan mempercepat proses pemulihannya. “Hal seperti ini memang perlu untuk diterapkan. Ya, tujuannya agar para penderita dapat segera pulih dan angka kasus virus ini terus menurun,” katanya.

Sebagai wakil rakyat sendiri tentunya ingin angka kasus ini menurun. Tidak ada lagi penambahan kasus warga yang terkonfirmasi virus corona. Meski, memang upaya ke arah sana tidak mudah. “Kami sebagai wakil rakyat juga terus mendorong masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes) setiap aktivitasnya. Cara itu agar dapat menekan terjadinya kasus warga yang terkonfirmasi corona,” jelasnya.

Namun, dikatakannya kembali, upaya yang ada sejauh ini menurutnya sudah cukup optimal dalam menekan angka kasus virus ini. Untuk itu, pihaknya mengharapkan adanya kesadaran dari masyarakat juga. Sehingga semuanya dapat selaras dalam menekan angka kasus corona ini. “Mudah-mudahan dari saran ini dapat memberikan suatu manfaat besar nantinya bagi daerah ini dan masyarakat,” tukasnya.

Sementara, mengenai terapi plasma darah atau plasma konvalesen bagi penderita Covid-19. Diakui dari Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bulungan saat ini belum dapat dilakukan. Hal itu sebagaimana dilontarkan secara langsung dr. Idewan Budi Santoso, Kepala UTD PMI Kabupaten Bulungan.

Adapun, alasan belum dapat dilakukan terapi plasma darah itu lantaran sejauh ini belum didukungnya sarana dan prasarana (sarpras) yang ada. Sehingga UTD PMI yang ada di Ibu Kota Kaltara, Tanjung Selor ini sementara ini hanya dapat bergantung pada UTD lainnya. “Ya, di UTD PMI ini belum bisa menerapkan sistem terapi plasma darah ini. Karena memang belum didukungnya sapras yang ada,” katanya melalui sambungan telepon pribadinya.

Untuk diketahui, metode atau cara kerja terapi plasma konvalesen diberikan dengan cara mengambil plasma darah yang mengandung antibodi dari donor, kemudian ditransfusikan kepada pasien yang membutuhkan. (omg/eza)

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X