Melihat Upaya Bangkitkan Pariwisata di Tengah Pandemi

- Jumat, 22 Januari 2021 | 11:35 WIB
BERI PENJELASAN: Kepala Dinas Pariwisata Kaltara, Ahmad Haerani bersama Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia, Kaltara, Ivan Kansil saat memaparkan upayanya membangkitkan sektor pariwisata Kaltara di tahun ini dalam acara Respons Kaltara, Kamis (21/1)./HUMAS KALTARA UNTUK RADAR KALTARA
BERI PENJELASAN: Kepala Dinas Pariwisata Kaltara, Ahmad Haerani bersama Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia, Kaltara, Ivan Kansil saat memaparkan upayanya membangkitkan sektor pariwisata Kaltara di tahun ini dalam acara Respons Kaltara, Kamis (21/1)./HUMAS KALTARA UNTUK RADAR KALTARA

PandemiCovid-19 sampai saat ini terus memberikan dampak di berbagai sektor. Tak terkecuali, pada sektor pariwisata di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Lalu, bagaimana upaya pemerintah dalam membangkitkan sektor pariwisata di masa pandemi tahun ini. Berikut ulasannya.

RACHMAD RHOMADHANI

DINAS Pariwisata mengaku di masa pandemi ini tetap optimistis dalam membangkitkan pariwisata di provinsi termuda di Indonesia ini. Inovasi terbarukan pun menurut organisasi perangkat daerah (OPD) teknis di lingkungan Pemprov Kaltara ini akan ada. Tak lain, sebagai upaya menarik minat wisatawan domestik ataupun mancanegara untuk berkunjung di sektor pariwisata.

Ahmad Haerani, Kepala Dinas Pariwisata Kaltara menjelaskan, alasan saat ini pihaknya gencar dalam membangkitkan sektor pariwisata, dikarenakan dalam kurun waktu setahun terakhir berdasarkan data, pengunjung di sektor pariwisata di daerah ini menurun drastis. Hal ini wajar dikarenakan saat itu ibaratkan tidak adanya pergerakan manusia. Sehingga sektor pariwisata pun terdampak lantaran tak ada yang berkunjung.

“Dampaknya ini sangat besar di pariwisata. Sekitar 90 persen mengalami penurunan. Ya, karena untuk hotel, restoran dan sektor pariwisata lainnya telah terhenti,” ungkapnya dalam pemaparannya di acara Respons Kaltara, Kamis (21/1).

Dampak ini jelas membuat pengenalan daerah ini semakin minim. Pasalnya, tidak ada manusia yang bertindak sebagai wisatawan berkunjung untuk menikmati segala sektor pariwisata yang ada di daerah ini. Meski, memang saat itu adanya new normal sehingga sedikit banyaknya mulai ada pergerakan. Beberapa sektor pariwisata pun mulai bangkit dan pekerja yang dirumahkan mulai dipekerjakan kembali.

“Untuk ke depan tentu ini bakal menjadi PR kami agar bagaimana promosi Kaltara dapat terus ada. Sehingga banyak orang yang mau datang ke tempat ini. Soal promosi sebelumnya kami tak hanya sekadar di tingkat domestik, melainkan mancanegara pun pernah,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara ini.

Dari hasil promosi pada 2018–2019 menurutnya Kaltara sangat berhasil. Hanya, memang saat akan digalakkan justru pandemi Covid-19 menyerang daerah ini. Alhasil, upaya itu pun gagal untuk dilakukan. “Mudah-mudahan di tahun ini upaya itu kembali bangkit, kami terus berupaya ke arah sana,” tuturnya.

Dikatakannya juga, maksud upaya yang dilakukannya yaitu dengan menggandeng objek wisata pada daerah lainnya. Sebut saja di Kabupaten Berau yang memiliki objek wisata Derawan. Alasannya, karena Derawan saat ini telah mendapatan perhatian penuh dari pusat dan akan dilakukan pembangunan yang jauh lebih pesat lagi. Sehingga daerah ini ikut gayung bersambut dalam memanfaatkannya juga.

“Jelasnya di sana nanti akan ada banyak wisatawan yang berdatangan. Nah, untuk menuju ke sana maksud dari inovasi kami adalah wisatawan sekaligus berkunjung pada beberapa objek wisata di Kaltara,” jelasnya. “Pintu utama menuju Derawan mudahnya melalui Tarakan. Dari situ ide ini muncul dan akan dikembangkan lebih jauh. Akan ada paket secara khusus yang tujuannya tak hanya Derawan melainkan objek wisata yang ada di daerah ini,” sambungnya.

Di sisi lain, selain fokus pada pengembangan ke arah sana. Pihaknya menyebutkan bahwa di 2021 ini agenda pariwisata adalah dengan mengusulkan kembali beberapa even untuk masuk pada kelender nasional pada Kementerian Pariwisata. Misal, di Kabupaten Bulungan adanya Musik Alam. Lalu, Kota Tarakan adanya Irau Tengkayu dan Seni Budaya Dumud. “Selanjutnya, pada daerah lain seperti Kabupaten Malinau yaitu Irau Malinau dan Nunukan, Aco Lundayeh dan lainnya,” sebutnya.

Tambahnya kembali, dari usulan ini menurutnya nanti akan dilakukan seleksi di Kementerian Pariwisata. Apakah semuanya akan disetujui ataupun tidak. Hanya, di 2020 lalu ada dua yang disetujui yaitu Musik Alam dan Dumud di Tarakan yang telah sukses dilaksanakan sekalipun di masa pandemi. “Tapi, dalam pelaksanannya kami tetap utamakan protokol kesehatan. Misal digelar secara virtual dan menghadirkan beberapa orang yang sifatnya terbatas,” tukasnya.

Di tempat yang sama, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia, Kaltara, Ivan Kansil menambahkan bahwa sebagai wadah organisasi SDM pariwisata. Khususnya pada bidang kepemanduan tentunya mengaku juga terdampak di masa pandemi ini. Bahkan, di 2020 lalu dari dampak yang dirasakannya adalah tidak adanya sebuah pemasukan. Tak lain, karena saat itu segalanya dibatasi, penerbangan dan larangan berkumpulnya orang.

“Ada sekitar 7 sampai 8 bulan, tidak ada pemasukan dan pekerjaan. Sampai ada beberapa yang beralih profesi lantaran job pemanduan betul–betul sepi,” ujarnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X