Di Kaltara, Rehabilitasi Narkoba Didominasi Pelajar, Ada Anak SD..!!

- Kamis, 21 Januari 2021 | 10:26 WIB
PELAYANAN: Kabid Rehabilitasi BNNP Kaltara Tulus memberikan pelayanan terhadap klien rehabilitasi dengan mengedepankan protokol kesehatan./BNN KALTARA
PELAYANAN: Kabid Rehabilitasi BNNP Kaltara Tulus memberikan pelayanan terhadap klien rehabilitasi dengan mengedepankan protokol kesehatan./BNN KALTARA

TANJUNG SELOR – Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Kaltara mencatat sebanyak 33 klien yang ditangani selama 2020. Jumlah tersebut didominasi pelajar mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga mahasiswa.

Rincian klien rehabilitasi pecandu narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) di Bulungan untuk usia 0 hingga 18 tahun sebanyak 9 orang, 18 hingga 25 tahun ada 10 orang, 26 hingga 30 tahun sebanyak 3 orang, untuk 31 hingga 35 tahun sebanyak 4 orang, 36 hingga 40 tahun ada 4 orang, 41 hingga 45 tahun ada 1 orang dan di atas 45 tahun sebanyak 2 orang.

Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi BNNP Kaltara, Tulus menyampaikan, selama 2020 ada 33 klien terdiri dari 32 laki-laki dan 1 perempuan. Jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA sederajat dan pegawai tidak tetap. “SMP 6 orang, SMA/SMK 21 dan PT 1 orang,” ucap Kabid Rehabilitasi BNNP Kaltara Tulus

Dijelaskan, sejak januari 2020 yang menjadi klien ada 5 orang, Februari 11 orang, Maret 1 orang, April 1 orang, Mei 2 orang, Juni 2 orang, Juli 4 orang, Agustus 3 orang, September 1 orang, November 3 orang. Klien yang ditangani dari berbagai kalangan terdiri dari mahasiswa 1 orang, pelajar 14 orang, Aparatur Sipil Negara (ASN) 2 orang, Pegawai Tidak Tetap (PTT) 5 orang, swasta 6 orang dan wiraswasta 2 orang. “Untuk Oktober dan Desember tidak ada klien yang masuk,” singkatnya.

Dan yang menjadi kendala proses rehabilitasi dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini. Kemudian, tingkat kesadaran masayarakat untuk rehabilitasi masih kurang. Minimnya dukungan dari anggota keluarga terhadap klien yang kambuh dan putus program juga menjadi salah satu penghambat.

“Kurang kesadaran masyarakat. Karena menganggap malu jika diketahui mengikuti rehabilitasi. Dan yang terpenting dukungan keluarga. Sebab, keluarga merupakan orang terdekat. Klien yang telah rehabilitasi akan kembali ke keluarga, di situ peran keluarga sangat dibutuhkan,” pungkasnya. (akz/eza)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X