PROKAL.CO,
TARAKAN - Luas pemakaman jenazah pasien Covid-19 yang mencapai 40 hektare akan ditata Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan. Hal ini dikarenakan lokasi pemakaman yang dekat dengan aliran sungai dan lingkungan tempat tinggal warga, sehingga perlu diwaspadai agar tidak terjadi bencana. “Harus hati-hati, jangan sampai kita niatnya baik, tapi muncul masalah baru lagi,” beber Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes, Selasa (19/1).
Secara pribadi, Khairul mengakui bahwa dirinya belum melihat lokasi pemakaman tersebut. Namun dari tinjauan bersama dinas terkait, Khairul memberikan arahan teknis di lapangan sebab proses pemakaman Covid-19 yang terbilang sigap dan cepat.
“Makanya, pemakaman ini harus dipikirkan. Tidak hanya darurat, tapi harus ditata menjadi sebuah pemakaman yang modern dan bagus,” ujar Khairul.
Selama ini, menurut Khairul jarak antara ambulans dan lokasi pemakaman terbilang jauh sehingga petugas pemakaman kewalahan bahkan sampai sesak napas karena harus mengangkat peti kemudian mengubur jenazah.
“Itu semua membutuhkan tenaga dari para petugas, kasihan apalagi sampai sesak napas karena letak pemakamannya di gunung (bukit), malah akses jalannya susah lagi. Makanya kami buatkan jalan lebar 10 meter lengkap dengan drainase dan lokasi parkiran mobil, supaya pemakaman ini tidak menakutkan. Kami mau membuat pemakaman itu tidak menakutkan,” jelas Khairul.
Namun dalam hal ini Khairul meyakini bahwa meninggalnya pasien Covid-19 tidak akan terjadi secara terus menerus. Sehingga pihaknya membuat perencanaan pemakaman dengan lebih baik ke depannya. “Saya sudah tinjau ke lapangan dan saya minta konsultan paparan soal itu,” tuturnya.