Kadin ‘Jemput’ Dana PEN ke Kaltara

- Selasa, 19 Januari 2021 | 13:42 WIB
PERCEPAT PEMULIHAN EKONOMI: Pengurus Kadin Kaltara dan Kadin Tarakan bersama Gubernur Kaltara terpilih, Drs. H. Zainal Arifin Paliwang, S.H, M.Hum, usai berdiskusi bersama Ketua Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani yang juga wakil ketua Komite Penanganan Covid-10 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) di Jakarta, kemarin (18/1)./DOKUMENTASI KADIN KALTARA
PERCEPAT PEMULIHAN EKONOMI: Pengurus Kadin Kaltara dan Kadin Tarakan bersama Gubernur Kaltara terpilih, Drs. H. Zainal Arifin Paliwang, S.H, M.Hum, usai berdiskusi bersama Ketua Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani yang juga wakil ketua Komite Penanganan Covid-10 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) di Jakarta, kemarin (18/1)./DOKUMENTASI KADIN KALTARA

TARAKAN - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyeriusi dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) dapat disalurkan di Kalimantan Utara (Kaltara). Selain PEN, hal yang dinilai urgen yakni dibukanya jalur ekspor langsung dari Tarakan. Menyangkut perekonomian masyarakat perbatasan, juga diupayakan adanya izin lewat barang oleh pemerintah Malaysia melalui jalur Tarakan-Tawau-Krayan.

“Permasalahn pada regulasi, saya telah meminta ke ketua Kadin Indonesia. Yang kita utamakan hasil komoditas laut, perikanan. Kedua terkait izin lewat barang Tarakan-Tawau-Krayan, ini bukan ekspor-impor, hanya kebutuhan. Untuk menekan harga, membantu masyarakat belanja dengan harga terjangkau. Selama ini beras, gula dan kebutuhan masyarakat lainnya ambil dari Malaysia, akhirnya harganya mahal. Kalau ada regulasi, izin memungkinkan,” jelas Ketua Kadin Tarakan, Effendy Gunardi, S.E, Senin (18/1).

Dalam pertemuan dengan Kadin Indonesia, Gubernur Kaltara terpilih, Drs. H. Zainal Arifin Paliwang, S.H, M.Hum, juga turut dalam pertemuan dengan Ketua Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani itu. “Hal ini akan ditindaklanjuti ke kementerian, dan akan ditindaklanjuti lebih serius lagi oleh Gubernur Kaltara terpilih, Drs. H. Zainal Arifin Paliwang setelah dilantik nanti. Nah, baru sekarang hal-hal ini sampai ke pusat, khususnya ke Kadin,” imbuhnya.

Menurut Effendy, ke depan usulan ini akan dibicarakan dalam lingkup kerja sama antarnegara, misalnya dalam Sosek-Malindo dan BIMP-EAGA. “Kalau bisa langsung ekspor, tanpa harus melalui Jawa lagi, langsung. Dengan biaya efisien, tak membuang waktu, dan tenaga. Seperti yang pernah saya sampaikan pada pelantikan Kadin Tarakan lalu,” ujarnya.

Lebih jauh, program Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, Drs. H. Zainal Arifin Paliwang, S.H, M.Hum, - Dr. Yansen TP, M.Si, (Zainal-Yansen), selaras dengan misi Kadin menginginkan perubahan ke arah kemajuan. “Akan menambah PAD, kita mengurangi ketergantungan dari luar, komoditas kita di-ekspor melalui pintu resmi. Daripada harus ilegal. Yang normal dan menguntungkan bagi kita,” jelasnya.

Menurut Effendy, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara ke depan juga memungkinkan membentuk satuan tugas jika diperlukan menyikapi hal ini. “Kami yakin ini niat baik, dan untuk pengawasan juga perlu dilakukan. Sehingga tak hanya dimanfaatkan pihak tertentu. Kita juga menginginkan pengusaha lokal andil besar dalam hal ini,” terangnya.

Ketua Kadin Kaltara, Kilit Laing juga mengatakan diskusi dengan Kadin Indonesia sangat cair. Kadin Kaltara sejak awal menginginkan pertemuan itu dihadiri Gubernur terpilih, Drs. H. Zainal Arifin Paliwang. “Beliau bersedia hadir, dan kami pun bertemu dengan Kadin Indonesia. Kadin Kaltara, saya khususnya membawa wacana pemulihan ekonomi nasional (PEN). Ketua Umum Kadin Indonesia juga kebetulan sebagai Wakil Ketua KPC-PEN. Pak Zainal dalam pertemuan mengusulkan bagaimana agar dana PEN ini dapat digelontorkan ke Kaltara. Mengingat tahun 2020 lalu, yang besarannya mencapai Rp 600-an triliun, masih banyak yang tak terserap,” ungkapnya.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani membuka perihal prioritas dana PEN. Termasuk infratstruktur dan sektor pangan, pertanian dan perkebunan. “Pak Zainal mengusulkan dana tersebut dapat membantu infrastruktur Kaltara, khususnya yang membangkitkan perekonomian. Infrastruktur ekonomi, dari desa ke kecamatan, dari kecamatan ke kabupaten. Saya menambahi soal pertanian dan perkebunan, khususnya di wilayah perbatasan, seperti Nunukan dan Malinau. Wilayah seperti ini butuh sentuhan,” tambah Kilit.

Usulan ini pun disambut baik Wakil Ketua KPC-PEN, Rosan. “Pak Gubernur terpilih diminta untuk menyusun usulan dan program prioritas yang dapat didanai PEN. Cita-cita Pak Zainal dan Pak Yansen, kami yakin bisa terealisasi. Kami Kadin mendukung program Pak Zainal-Yansen. Ketika kami beri masukan, beliau (Zainal) langsung merespons. Kami memandang, Kadin hanya bagian dari jalannya perekonomian. Namun pemerintah lah yang memiliki kewenangan menyangkut regulasi itu,” jelasnya.

“Petani, nelayan harus sejahtera dari hasil kerja mereka. Namun selama ini mereka tidak cukup mampu berinovasi. Pertama tak punya banyak dana, tak mengerti mengelola lahan, seperti lahan tidur. Sekarang harus diubah, dari tradisional menjadi mekanikal. Sekarang kita butuh dana itu (dana PEN). Beli alat, beli bibit, hingga tenaga ahli,” urainya. (lim)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X