‘Kuliti’ Problematika Sampah di Ibu Kota Ala Wakil Rakyat

- Senin, 18 Januari 2021 | 11:21 WIB
CARI SOLUSI: Masalah sampah di daerah ini di mata wakil rakyat perlu adaya suatu cara unik dengan memberikan predikat wilayah terjorok./RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA
CARI SOLUSI: Masalah sampah di daerah ini di mata wakil rakyat perlu adaya suatu cara unik dengan memberikan predikat wilayah terjorok./RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA

Sampah masih menjadi persoalan klasik. Ya, karena sampai saat ini tak kunjung tuntas. Kesadaran dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan pun masih cukup minim dari masyarakat. Hal ini pun memicu wakil rakyat dalam ‘menguliti’ permasalahan tersebut.

RACHMAD RHOMADHANI

SEBAGAI wakil rakyat yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulungan, yang juga tergabung dalam sebuah komunitas kebersihan di daerah ini, Farida Silviawati mengaku memang sangat miris jika melihat masih adanya lingkungan yang tak terjaga kebersihannya.

Dalam perbincangannya kepada pewarta pun wakil rakyat itu sedikit ‘menguliti’ permasalahan sampah ini. Menurutnya, memang tak mudah dalam menyelesaikan permasalahan sampah. Tak hanya di daerah ini saja, daerah lain pun sama. Namun, bukan berarti permasalahan itu tak dapat dituntaskan. “Masih banyak solusi untuk dapat menyelesaikan itu semua. Saya yakini itu,” katanya.

Salah satu solusinya adalah dengan cara yang cukup unik. Misal, dengan memberikan sebuah kategori sejumlah wilayah terjorok. Tentunya, ini bakal menjadi catatan khusus wilayah itu ke depannya untuk dapat segera memperbaiki permasalahan yang ada. “Misal pada RT terjorok. Usulan ini saya rasa cukup masuk akal. Di samping juga ada kategori RT terbersih dengan diberikan penghargaan,” ujar wakil rakyat berhijab ini.

Dikatakannya juga, usulan dalam RT terjorok dan terbersih ini menurutnya dapat diagendakan dalam momen peringatan 17 Agustus. Sehingga ada cara atau lomba yang berbeda dari biasanya. Sehingga ke depan diyakini semangat dalam menjaga kebersihan lingkungan akan terus terbangun. “Mungkin ini dapat dilaksanakan nanti. Jelasnya, usulan ini dahulu pernah juga kami lontarkan,” ucapnya.

Lalu apakah ini akan menimbulkan sebuah rasa malu? Tentu saja iya. Hanya, ini malu demi kebaikan. Pasalnya, jika tak dilakukan cara seperti itu, upaya dalam menciptakan kebersihan lingkungan terkadang cukup sulit untuk dilakukan. “Tapi, ini sekadar usul atau saran dari kami. Tinggal bagaimana nanti eksekusinya,” tuturnya.

Tak hanya itu, tambahnya, usulan dalam pengadaan armada penampungan sampah pun dianggap perlu. Tujuannya, agar masyarakat dapat lebih mudah menjangkau tempat di mana mereka membuang sampah. Sehingga tak ada alasan untuk tidak membuang sampah pada tempatnya. “Imbauan kami juga agar masyarakat dapat membuang sampah sesuai waktu yang ditentukan. Misal, sebelum pukul 06.00 WITA. Karena petugas pengangkut sampah biasa mengangkut di jam itu,” harapnya.

Namun, tetap ke depan guna menyukseskan program lingkungan bersih perlu koordinasi antar stakeholder. Sehingga penanganan sampah di daerah ini dapat teratasi. “Mudah-mudahan ini menjadi saran yang baik dari kami selaku wakil rakyat,” tukasnya. (***/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Lagi, 7,68 Hektare Lahan di Binusan Diduga Dibakar

Minggu, 17 Maret 2024 | 14:50 WIB

Jelang Pilkada, Polres KTT Sebut 21 TPS Rawan

Rabu, 13 Maret 2024 | 13:55 WIB
X