Evaluasi Vaksinasi Covid-19 Tahap I di Kaltara, Cakupan Rendah, Bermasalah di Sistem

- Senin, 18 Januari 2021 | 11:15 WIB
ilustrasi
ilustrasi

JURU Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltara, Agust Suwandy menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi di Kaltara yang saat ini berjalan di Tarakan dan Bulungan. Dengan cakupan 3.94 persen untuk Tarakan dan Bulungan dari 279 orang sebanyak 27 orang yang tidak vaksin, 36 orang ditunda dan 216 yang telah vaksin. “Alasannya, pelaksanaan baru di wilayah Bulungan dan Tarakan, itu pun masih beberapa faskes (fasilitas kesehatan) yang belum bisa kami lihat di laporan by system. Besok (hari ini) akan dipantau manual,” ucap Agust Suwandy kepada Radar Tarakan, Minggu (17/1).

Selain itu, sumber daya manusia (SDM) tenaga kesehatan (nakes) yang mendapatkan pesan singkat hanya sebagian. Padahal, total SDM kesehatan di Tarakan 2.273 orang dan Bulungan 1.451 orang. Dan untuk alokasi distribusi vaksin tahap I ada 10.680. “Baru sebagian SDM kesehatan yg mendapatkan SMS blast. Dan masih sering terjadi kesulitan dalam registrasi, sistem masih sering bermasalah,” jelasnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Kapala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara ini menceritakan ada beberapa nakes yang harus ditunda dan dibatalkan untuk divaksin. Penyebabnya, setelah melalui screening tidak memenuhi syarat. “Beberapa harus ditunda atau dibatalkan karena tidak memenuhi syarat kesehatan,” singkatnya.

Kemudian, kondisi ratusan orang yang telah divaksin sejauh ini baik-baik saja tanpa keluhan. Itu dibuktikan dengan tidak adanya laporan atas keluhan usai divaksin. “Bagi yang sudah divaksin sampai sekarang belum ada yang menyampaikan keluhan,” tambahnya.

Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan, Ali Patokah menambahkan, pasca divaksin sejauh ini ia tidak merasakan keluhan yang berarti. Hanya pihaknya merasakan bengap 1 jam setelah vaksin. “Satu jam setelah vaksin sempat bengap, sedikit saja tidak sampai setengah menit. Saya bawa kerja, membantu pemakaman pasien Covid di Panca Agung. Alhamdulillah, tidak ada rasa apa-apa lagi. Saat disuntikan juga tidaka rasa apa. Bagus saja masuknya. Biasakan disuntik ada rasa itu tidak ada sama sekali,” pungkasnya.

REGISTRASI ULANG NAKES

Pelaksanaan vaksinasi tahap awal tidak menimbulkan adanya laporan mengenai terjadinya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan terus melakukan pemantauan terhadap tokoh dan tenaga kesehatan yang telah menerima vaksin.

Kepada Radar Tarakan, Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes, mengatakan bahwa usai melakukan vaksinasi, pihaknya melakukan pemeriksaan kepada tokoh dan tenaga kesehatan yang telah melalui pelaksanaan vaksinasi. Beruntung semua orang yang telah divaksin tidak memiliki keluhan apa pun. “Tidak ada keluhan dari siapa pun yang sudah divaksin, distribusi vaksin juga lancar,” ungkap mantan Sekretaris Kota Tarakan ini, Minggu (17/1).

Khairul mengatakan, vaksinasi serentak tahap awal telah dilakukan pihaknya sejak 14 Januari 2021 yang dilakukan konsolidasi secara online dengan fasilitas kesehatan pelaksanaan vaksinasi, Dinas Kesehatan, instalasi farmasi dan alat kesehatan (IFK) dan BPJS Kesehatan sehingga pelaksanaan vaksinasi dapat berjalan lancar.

Kendati demikian, pihaknya menemukan adanya masalah awal yakni registrasi ulang dari tenaga kesehatan dalam aplikasi PeduliLindungi. Permasalahan input data dikatakan Khairul sudah dilaporkan ke Pemprov Kaltara dan pusat, BPJS Kesehatan juga telah melaporkan masalah tersebut agar segera ditindaklanjuti. “Makanya kami  tetap  melakukan pemantauan per hari masalah yang  dihadapi  faskes  selama vaksinasi Covid-19,” jelas Khairul.

Dikatakan Khairul, banyak masyarakat yang bukan tenaga kesehatan antusias untuk mendapatkan Vaksin Covid-19 tahap awal. Namun belum dapat diakomodir pihaknya sebab target vaksin tahap I ialah tenaga kesehatan. Dilanjutkan tahap II ialah TNI-Polri, tahap III akan diberikan pada pemberi pelayanan publik termasuk tokoh agama, toma, guru, dosen, anggota DPRD, ASN kemudian tahap keempat akan diberikan kepada masyarakat umum.

 

PERLU MENAMBAH CAKUPAN

Dari pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap awal di Kaltara, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltara menilai dalam proses pelaksanaannya sudah berjalan dengan baik. Namun perlu ada evaluasi dalam hal teknis yakni penambahan jumlah penerima vaksinasi yang dilakukan setiap hari.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Lagi, 7,68 Hektare Lahan di Binusan Diduga Dibakar

Minggu, 17 Maret 2024 | 14:50 WIB
X