Lima Kecamatan Terdampak Banjir Kiriman dari Malaysia

- Minggu, 17 Januari 2021 | 15:23 WIB
BANJIR KIRIMAN: Banjir kiriman dari negeri jiran Malaysia masih merendam jalan dan rumah warga di lima kecamatan, salah satunya di Sembakung. IST
BANJIR KIRIMAN: Banjir kiriman dari negeri jiran Malaysia masih merendam jalan dan rumah warga di lima kecamatan, salah satunya di Sembakung. IST

NUNUKAN - Banjir kiriman yang menimpa lima kecamatan di Kabupaten Nunukan terus dipantau. Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura bahkan menginstruksikan bantuan logistik dan pangan segera dikirim melalui dinas terkait.

"Kondisinya (banjir, Red) terus saya pantau melalui camat-camat. Saya sudah minta agar bantuan segera dikirim," singkat Bupati kepada media ini.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan Sosial di Dinas Sosial (Dinsos) Nunukan, Aiyub mengatakan, bantuan sandang, pangan dan papan telah dipersiapkan. Dalam waktu dekat ini, seluruh bantuan dari pemerintah daerah akan dikirim ke kecamatan terdampak.

"Bantuan segera dikirim ke kecamatan-kecamatan yang terkena banjir. Kami juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Kaltara. Mereka juga akan menurunkan bantuan," terang Aiyub, Sabtu (16/1).

Selain menyiapkan bantuan, posko-posko pengungsian telah didirikan di wilayah-wilayah terdampak. Posko ini disiapkan bersama-sama dari unsur TNI-Polri, BPBD, Taruan Siaga Bencana (Tagana), Kampung Siaga Bencana (KSB) dan pihak kecamatan.

"Unsur TNI-Polri bersama seluruh relawan sudah turun memberikan bantuan sejak banjir terjadi. Sekarang tinggal menyiapkan logistik terutama makanan untuk warga yang rumahnya terendam banjir," imbuh Aiyub.

Berdasarkan keterangan Camat Lumbis, Efendi, banjir kiriman dari negeri jiran Malaysia ini, nyaris setiap tahun terjadi. Total ada 5 kecamatan yang terendam banjir sejak akhir Desember lalu. Yaitu, Kecamatan Lumbis, Lumbis Pansiangan, Lumbis Ogong, Sembakung dan Sembakung Atulai.

"Banjir ini sudah seperti langganan setiap tahun. Airnya berwarna coklat. Bahkan ada banjir yang sangat besar setiap 4 tahun sekali yang merusak banyak fasilitas umum," ungkap Efendi kepada Radar Tarakan.

Sambungnya, banjir kiriman ini kerap merusak fasilitas seperti jembatan dan dermaga. Persoalan ini bahkan telah beberapa kali disuarakan melalui pertemuan bilateral Sosek Malindo. Namun begitu, belum ada langkah signifikan dari pihak Malaysia.

Terpisah, Kepala Desa Atap, Kecamatan Sembakung, Syahril mengatakan, saat ini desa yang lumayan terdampak banjir yakni Desa Tujung, Bungkul, Tagul dan Atap. Ketinggian air bisa mencapai teras rumah warga. "Desa Atap dan 3 desa lainnya itu yang paling lama terendam banjir. Untuk saat ini, kondisi banjir belum begitu tinggi. Semoga tidak seperti tahun-tahun sebelumnya," terang Syahril.

Banjir tersebut mengakibatkan aktivitas warga terhambat. Kegiatan bertani harus dihentikan sampai kondisi banjir benar-benar surut. Satu-satunya aktivitas yang dapat dilakukan warga yakni menjala ikan untuk kebutuhan pangan. (raw/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Upah Tak Sesuai, PMI Kabur dari Majikan di Malaysia

Selasa, 19 Maret 2024 | 14:30 WIB

Lagi, 7,68 Hektare Lahan di Binusan Diduga Dibakar

Minggu, 17 Maret 2024 | 14:50 WIB
X