Lahan Makam Covid-19 Terbatas, Legislatif Dorong Cari Lahan Baru

- Sabtu, 16 Januari 2021 | 09:44 WIB
JADI PERHATIAN: DPRD Bulungan menaruh perhatian terkait terbatasnya lahan makam khusus jenazah Covid-19 di Bulungan. Tampak prosesi pemakaman di TPU Tanjung Harapan, Tanjung Selor sesuai prokes./RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA
JADI PERHATIAN: DPRD Bulungan menaruh perhatian terkait terbatasnya lahan makam khusus jenazah Covid-19 di Bulungan. Tampak prosesi pemakaman di TPU Tanjung Harapan, Tanjung Selor sesuai prokes./RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Persoalan terbatasnya lahan makam khusus jenazah pasien Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Bulungan menjadi salah satu perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulungan. Bahkan, wakil rakyat itu pun memastikan ke depannya akan mendorong pemerintah dalam mencari lahan baru.

Wakil Ketua DPRD Bulungan, H. Hamka mengatakan, pencarian lahan baru itu dianggap memang cukup penting. Mengingat, sejauh ini angka kematian warga yang terpapar dari virus yang bermula dari Wuhan, Cina itu terus bertambah. Oleh karenanya, jangan sampai nantinya lahan yang ada tak mencukupi.

“Tapi, harapan kami jangan sampai ada penambahan. Meski, memang sampai saat ini kasus terkonfirmasi virus corona itu masih saja ada,” ungkapnya dalam wawancaranya kepada Radar Kaltara.

Mengenai pandangannya soal lahan yang tepat bakal dijadikan lahan makam, politisi PDI Perjuangan ini menilai bahwa penentuan lahan itu memang butuh koordinasi dahulu. Hanya, sejauh ini lahan di Bumi Tenguyun ini cukup luas. Sehingga banyak alternatif jika memang nantinya mencari lahan baru khusus jenazah pasien Covid-19. “Ya, meski nantinya ini pun harus ada penataan kembali. Sehingga lahan makam yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal,” ujar politisi yang ramah dan murah senyum ini.

Sebagai lembaga legislatif memang sudah menjadi tugas pokok dan fungsinya (tupoksi). Yaitu jika memang didapati suatu permasalahan di lapangan, pihaknya akan segera mendorong pihak terkait agar dapat mencari sebuah solusi secara bersama. Dengan harapan nantinya dapat memberikan suatu manfaat lebih.

“Termasuk soal urusan lahan makam ini. Jika memang dari hasil lapangan terbatas. Artinya, ke depan perlu dilakukan suatu penambahan lahan,” katanya. Dalam hal ini, pihaknya memastikan kembali bakal terus mengawal perihal terbatasnya lahan makam di daerah dengan sebutan Bumi Tenguyun ini. Sehingga nantinya benar-benar ada calon lahan baru yang memang disediakan. “Mudah-mudahan ke depan ada sudah lahan baru yang dipersiapkan. Kami akan terus mengawalnya,” tuturnya.

Saat ini berdasarkan data terakhir sebanyak 21 warga yang terkonfirmasi positif virus tersebut dan meninggal dunia. Sementara, total lahan yang saat ini ada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanjung Harapan, Tanjung Selor mampu menampung sekitar 70-an makam.

Kepala Seksi (Kasi) Pemakaman, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Bulungan, H. Ibramsyah sebelumnya membenarkan, ke depannya tetap diperlukan lahan khusus kembali. Tujuannya agar antara makam yang tak terpapar Covid-19 dan lainnya terpisah.

“Ini mungkin bisa menjadi salah satu bahan pikiran para pemimpin baru di daerah ini. Apalagi, mengenai angka kematian sejauh ini masih sering terus terdengar atau terjadi,” ujarnya yang saat itu tengah melihat area pemakaman Covid-19 tersebut.

Mengenai lahan pemakaman khusus Covid-19 ini, pihaknya menyebutkan bahwa memang sedikit lebih banyak atau luas. Karena dalam prosesi pemakamannya menggunakan peti. Berbeda pada pemakaman umum, khususnya muslim. Luasannya hanya 60 cm x 180 cm. “Sementara makam Covid-19 ini, luasannya antara 80 cm x 190 cm. Tergantung dari peti jenazahnya,” jelasnya.

Di sisi lain, dalam pemakaman warga yang terpapar Covid-19 bahwa sementara antar satu makam dan lainnya diberikan jarak cukup jauh. Hal ini mencegah terjadinya paparan virus dari para petugas pemakaman yang ada. Di samping dalam prosesnya tetap dengan mengedepankan protokol kesehatan (prokes). Dengan harapan virus yang bermula dari Wuhan, Cina itu tak sampai terpapar di tubuh mereka.

“Diberikannya jarak cukup jauh antara makam satu dan lainnya ini karena untuk meminimalisir aroma dari makam tersebut. Meski, memang nantinya setiap makam yang ada jaraknya akan berdekatan seperti makam umum lainnya sekitar 20 cm,” ucapnya. (omg/eza)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Upah Tak Sesuai, PMI Kabur dari Majikan di Malaysia

Selasa, 19 Maret 2024 | 14:30 WIB

Lagi, 7,68 Hektare Lahan di Binusan Diduga Dibakar

Minggu, 17 Maret 2024 | 14:50 WIB
X