Senator Kaltara Putus Kontak dengan Keluarga

- Sabtu, 16 Januari 2021 | 09:24 WIB
BENCANA AWAL TAHUN: Kantor Gubernur Sulbar nyaris rata dengan tanah usai diguncang gempa 6,2 SR, Jumat (15/1) dini hari./FAJAR/JPG
BENCANA AWAL TAHUN: Kantor Gubernur Sulbar nyaris rata dengan tanah usai diguncang gempa 6,2 SR, Jumat (15/1) dini hari./FAJAR/JPG

TARAKAN - Gempa 6,2 SR mengguncang Sulawesi Barat (Sulbar) hingga menelan sejumlah korban jiwa. Gempa tektonik dengan magnitudo 6,2 SR, Jumat 15 Januari 2021, pukul 02.28 WITA itu paling tarasa di Kabupaten Mamuju, ibu kota Sulbar.

Provinsi muda di Sulawesi itu kini nyaris terisolasi dari akses darat. Satu-satunya akses darat yang masih terbuka dari Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Wakil Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, Hasan Basri, S.E, mengatakan bahwa sejak Jumat (15/1) subuh, ia telah berkomunikasi ke pusat dan daerah. Dalam hal tugas evakuasi yang akan dijalankan Basarnas dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Saya dapat informasi hari ini (Jumat), termasuk bantuan melalui beberapa organisasi itu dikirim ke Sulbar. Tapi agak membingungkan, karena ada beberapa akses jembatan yang sama sekali tidak bisa dilalui. Jadi masih mencoba mencari jalan melalui Mambi, Mamasa, Aralle kemudian turun ke Mamuju. Tapi di antara Mamasa dengan Polewali ada longsor besar sehingga tidak bisa dilalui,” ungkap pria yang juga merupakan pengurus Kerukunan Keluarga Mandar Sulbar (KKMSB) Kaltara ini.

Untuk itu, segala bantuan yang hendak dikirimkan menuju Sulbar dialihkan melalui jalur Palu.

Hasan juga dibantu Indonesia Offroad Federation untuk mendistribusikan logistik. “Sekarang ini bantuan hanya bisa melalui Palu. Kalaupun melalui Makassar, terbatas karena hanya melalui Tappalang, karena kendaraan tidak bisa lewat. Sekarang fokus evakuasi korban, terutama yang terkena gempa. Sambil kami usahakan bantuan dari Kemensos,” jelasnya.

Hasan juga menggalang donasi untuk seluruh korban di Sulbar. “Daerah Majene dan Malunda itu benar-benar parah. Saya bahkan kehilangan kakak ipar saya karena menjadi salah satu korban gempa bumi. Sekarang saya sampai sekarang belum bisa berkomunikasi dengan kakak saya, Iali. Kami tidak tahu karena tidak bisa komunikasi dan akses putus. Tapi saya sudah berkomunikasi kepada DPD RI, mereka menyatakan siap untuk memberi bantuan,” katanya dengan nada bergetar.

Korban yang tertimpa musibah dikatakan Hasan sedang kekurangan makanan. Pihaknya juga menyatakan bahwa dirinya berencana untuk berangkat ke Sulbar pada hari Minggu 17 Januari besok bersama salah satu anggota DPD RI Dapil Sulbar. “Tapi perlu motivasi dengan kehadiran anggota dewan di pusat di sana. Kehadiran kami akan berbeda. Tapi kami lihat kondisi dulu. Jika tidak bisa lewat Makassar, kemungkinan bantuan kami lewat Palu,” ucapnya.

Dalam hal ini, Hasan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kaltara yang sudah melakukan penggalangan dana untuk para korban di Sulbar.

 

42 KORBAN MENINGGAL

Gempa yang datang pada saat mayoritas warga tengah pulas beristirahat, ditengarai menjadi salah satu penyebab hingga tak sedikit orang yang terjebak di tengah reruntuhan bangunan. Bahkan ada yang dikabarkan meregang nyawa.

BMKG melaporkan rentetan gempa diawali dengan gempa awalan (foreshock) pada hari kamis (14/1) pukul 13.35 WIB (14.35 WITA) dengan magnitudo M=5,9 dengan episenter sekitar 4 kilometer arah barat laut Kabupaten Majene Sulbar dengan kedalaman 10 kilometer.

Kemudian disusul dengan guncangan utama (main shock) yang berkekuatan magnitudo M=6,2 yang terjadi pada Jumat dinihari   pukul  01.28 WIB (02.28 WITA) dengan episenter di darat 6 kilometer arah timur laut Majene dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa inilah yang menimbulkan kerusakan di beberapa kabupaten di Sulawesi Barat.

Sementara berdasar laporan BMKG hingga kemarin sudah terjadi 28 kali gempa susulan (aftershock). Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan masih ada potensi gempa susulan berikutnya yang masih kuat. ”Bisa mencapai kekuatan yang seperti sudah terjadi, M6,2 atau sedikit lebih tinggi (kuat,Red) lagi,” katanya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X