Motif pelaku membabi buta orang di sekitarnya hingga jatuh korban luka sayatan parangnya pun, belum terungkap.
Diwawancarai terpisah, Bripka Indra, menjadi saksi amukan AD saat membabi buta 7 orang sebelum kejadian kebakaran mengaku sempat dikejar.
“Awalnya itu saya sedang di pos jaga sedang piket. Tiba-tiba ada ribut-ribut, saya dengar suara teriakan anak buah kapal dari belakang pos. Ketika saya keluar, saya lihatlah ada wanita hamil yang sudah luka-luka dari amukan pelaku ini,” ujar Indra saat diwawancarai, Selasa (12/1).
Indra pun langsung berlari ke arah pelaku dan berusaha memujuk pelaku untuk tidak melakukan pembacokan terhadap orang di sekitarnya. Sayangnya usahanya tak berhasil, bahkan malah dirinya yang menjadi target pelaku saat itu. “Ketika saya datangi, ada anak-anak di dekatnya, saya teriaki jangan timpas anak itu saya polisi. Tapi tetap saja dia timpas, malah dia juga teriak kepada saya, biar polisi juga saya timpas,” cerita Indra kepada Radar Tarakan.
Indra pun tak dihiraukan, selanjutnya pelaku akhirnya mengejar dirinya hingga mengitari kios di dekat pos. Untungnya Indra tidak sampai kena bacok.
Setelah pelaku lengah, Indra pun berlari mengambil motor dan bergegas ke Mapolsek Nunukan mengambil senjata pengamanan dan kembali ke lokasi. Ironisnya setiba di lokasi, Indra sudah melihat kobaran api membakar sejumlah rumah di dekat posnya.