69 Persen Masih Ragu

- Rabu, 13 Januari 2021 | 11:31 WIB
VAKSIN COVID-19: Plt Bupati Bulungan, Ingkong Ala menjadi orang pertama di Bulungan yang akan diberikan vaksin.
VAKSIN COVID-19: Plt Bupati Bulungan, Ingkong Ala menjadi orang pertama di Bulungan yang akan diberikan vaksin.

JELANG vaksinasi Covid-19 serentak pada 14 Januari, sejumlah jajak pendapat mengungkap dominan masyarakat atau responden masih ragu.

Seperti disampaikan Koalisi Warga Lapor Covid-19. Hasilnya terakumulasi, 69 persen responden menyatakan ragu dan tidak bersedia menerima vaksin Sinovac.

Dalam pertemuan virtual yang membahas vaksinasi yang digelar Jumat 8 Januari 2021 lalu, Ketua Koalisi Warga Lapor Covid-19, Irma Handayani, memaparkan dalam survei tersebut pihaknya membagi dalam enam pertanyaan dengan tiga jenis pilihan yakni sangat setuju, setuju serta antara setuju dan tidak setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Pada redaksi pertanyaan bersedia menjadi relawan vaksin Sinovac-Biofarma, Irma menemukan  hanya 23 persen responden menyatakan setuju, serta bersedia menjadi penerima vaksin Merah Putih hanya 35 persen yang menyatakan setuju.

 “Untuk Sinovac-Biofarma, 32 persen tidak setuju, 27 persen antara setuju dan tidak setuju, dan 10 persen sangat tidak setuju. Begitu juga vaksin Merah Putih, 37 persen menyatakan ragu-ragu,” jelasnya.

Untuk itu lanjut Irma, melihat data tersebut, sudah seharusnya pemerintah transparan dan meminta Presiden RI untuk membuka data vaksin.Ia melanjutkan, September 2020 lalu sudah mulai melakukan survei persepsi warga terhadap vaksin dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil survei berbeda dengan survei yan dilakukan pemerintah. “Agak sedikit berbeda dan angka perbedaannya setengah kali lipat dari yang disampaikan pemerintah. Untuk itu, dalam hal ini pengambil kebijakan harus benar-benar menginformasikan data berdasarkan data keilmuwan, akuntabel dan akurat serta bisa dipertanggungjawabkan,” jelasnya.

Selanjutnya dikatakan Irma, bahwa bagaimana dampak yang akan dirasakan warga pasca divaksin. Apakah ada upaya yang akan dilakukan pemerintah mengantisipasi hal tersebut. “Misalnya apakah ada yang sakit dan alergi. Kemudian akumulasi dari fakta di lapangan saat ini, membuat masyarakat ragu terhadap vaksin Sinovac ini,” bebernya.

Kembali Irma menekankan agar pemerintah selalu mengingatkan warga bahwa vaksin bukan jaminan terlepas dari Covid-19. Dan kerap pula dinyatakan vaksin adalah harapan.  “Tapi jangan sampai kenyataan tidak sesuai dengan harapan,” jelasnya. 

Radar Tarakan juga mengadakan jajak pendapat via Instagram Radar Tarakan Official, Selasa (12/1) hingga pukul 17.00 WITA. Terdapat 1.011 orang berpartisipasi dalam jajak pendapat tersebut. 135 di antaranya menyatakan siap divaksin, 225 lainnya mengaku belum siap. Sebanyak 651 orang masih bingung alias tidak memilih.

Akun @adxxxx misalnya, memilih belum siap divaksin. “Masih banyak isu tidak baik beredar seputar vaksin,” tulisnya.

Akun @rq_xxxx juga mengungkap hal serupa. “Masih takut, karena banyak berita negatif beredar tentang vaksin,” tulisnya.

Lain lagi dengan akun @nexxxx. Menurutnya ia baru yakin jika Presiden Jokowi selesai divaksin. “Kami menunggu Jokowi yang divaksin duluan,” ungkapnya.

WAGUB: TAK PERLU RAGU DIVAKSIN!

Satgas Penanganan Covid-19 Kaltara menggelar simulasi vaksinasi Covid-19 di Bulungan. Segala persiapan vaksinasi Covid-19  sudah rampung.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB
X