Pedagang RTH Kuliner Raup Omzet Bervariasi

- Selasa, 12 Januari 2021 | 10:33 WIB
LOKASI KULINER BARU: Terlihat para pedagang di RTH wisata kuliner saat melayani pembeli, Minggu (10/1) sore./RIKO/RADAR TARAKAN
LOKASI KULINER BARU: Terlihat para pedagang di RTH wisata kuliner saat melayani pembeli, Minggu (10/1) sore./RIKO/RADAR TARAKAN

TANA TIDUNG - Belum lama wisata kuliner yang berada di RTH Stadion Mini dibuka oleh Pemerintah Kabupaten Tana Tidung (KTT), pedagang yang berjualan di lokasi tersebut mengeluh karena pendapatan menurun.

Seorang pedagang sosis dan pentolan Suratman (48) mengatakan, dirinya sebelum menempati lokasi wisata kuliner tersebut, hanya berjualan di pertigaan Pasar Induk Imbayud Taka. Setiap harinya berjualan bersama istri, hampir selalu dagangannya laris.

"Sebelum jualan di lapak kuliner ini, saya sama istri di pertigaan pasar itu. Setelah di data pihak terkait kami dipindahkan di sini. Kami di sini berjualan sudah hampir dua minggu lah," kata Suratman kepada Radar Tarakan, Minggu (10/1) sore.

Dijelaskanya, selama hampir dua minggu berjualan di RTH Kuliner tersebut pendapatan yang ia dapatkan menurun. Diakuinya, berjualan di badan jalan ia bisa mendapatkan Rp 400-500 ribu per harinya, sedangkan di RTH Kuliner ia hanya mendapatkan Rp 150-200 ratus ribu per hari. "Ada saja dapat, cuma memang sedikit menurun kalau di sini per hari paling dapat Rp 200 ratus ribu. Kalau sebelumnya bisa Rp 500 ratus ribu per hari," ungkapnya.

Menurutnya, pendapatannya menurun diakibatkan para warga yang datang tidak terlalu ramai. Sedangkan jika berjualan di badan jalan warga banyak lalu lalang sehingga jumlah pembeli banyak. "Kalau di sini kan istilahnya kita menunggu pembeli, beda kalau jualan di pinggir jalan banyak warga yang lewat jadi lebih banyak pembeli. Mungkin perlu waktu karena kan wisata kuliner ini baru saja dibuka jadi ke depan kita harapkan ramai lah," harapnya.

Berbeda dengan Suratman. Deri (30) mengaku dagangan yang ia jual malah ramai pembeli sejak dibukanya RTH Kuliner. Keuntungan yang ia peroleh semakin banyak. "Kalau saya sejak wisata kuliner ini dibuka dagangan saya laris. Saya jualannya es saja jadi tidak ada jualan lain jadi lebih fokus ke satu menu saja," ungkap Deri.

Ia mengaku, selama ini sebelum berjualan di RTH Kuliner juga belum pernah berjualan di lain. Sehingga terkait omzet yang ia dapatkan tidak dapat ia bandingkan. "Kan baru kali ini saya jualan, jadi kalau ditanya perbandingan pendapatan saya tidak tahu. Yang saya tahu selama jualan di sini saya bisa dapat Rp 500-600 ribu dalam sehari," ucapnya.

Minuman yang ia jual dengan harga Rp 15 ribu per gelas tersebut laris manis sehingga pendapatan yang ia peroleh juga besar. "Alhamdullilah laris aja omzet pun lumayanlah masih ada bersih buat makan. Tempat ini kan masih baru sehingga perlu proses untuk ramai. Kalau sore banyak aja warga yang datang untuk bersantai. Pilihan menu juga variasi jadi tinggal pilih saja," pungkasnya. (rko/fly)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X