TANA TIDUNG – Hari libur akhir pekan hingga libur panjang seperti perayaan Natal dan Tahun Baru 2020 lalu ternyata nasib Bus Damri rute Tana Tidung-Tanjung Selor tetap sama. Ya, sepi peminat alias minim penumpang. Pantauan Radar Tarakan di terminal sementara KNPI KTT, tidak terlihat adanya lonjakan jumlah penumpang yang signifikan.
Robi (30) penjual tiket Bus Damri yang melayani rute perjalanan KTT-Tanjung Selor mengatakan, meski libur Natal dan Tahun Baru lalu tidak ada lonjakan penumpang. Bahkan, penumpang sepi seperti hari-hari biasanya. "Sepi, sama saja kaya hari biasa. Paling hanya 8-10 orang saja yang akan berangkat menuju Tanjung Seolor," kata Robi.
Dikatakannya, sepinya penumpang disebabkan karena memang masyarakat sudah banyak memiliki kendaraan sendiri sehingga membuat keberadaan Bus Damri jarang diminati. "Kalau penumpang meski pun kendaraan lain banyak, tapi ada saja yang ikut Damri. Kebanyakan sekarang itu warga menggunakan Damri untuk bertitip barang jadi bisa menutuplah jika penumpang kurang," ungkapnya.
Sementara itu, salah satu penumpang Anggi (22) mengakui dirinya lebih memilih menggunakan Bus Damri karena biaya ongkos yang dikeluarkan lebih murah. Dimana, untuk ke Tanjung Selor hanya Rp 100 ribu saja. Sedangkan jika naik kendaraan umum yang lain misalnya travel ongkosnya jauh lebih mahal sekitar Rp 150 ribu. "Mending ikut Damri murah meriah, kalau ikut mobil lain agak mahal. Selain itu bisa leluasa untuk tidur karena Damri kan besar jadi enaklah," kata Anggi.
Anggi mengaku adanya layanan Bus Damri cukup membantu. Terutama bagi masyarakat di pedesaan yang relatif agak sulit untuk mendapatkan layanan transportasi yang aman, nyaman dan murah. (rko/fly)
