Mulai Beralih Fungsi, Kuliner Tepian Kayan Kumuh

- Selasa, 12 Januari 2021 | 10:25 WIB
AKAN DITATA: Kulteka yang berada tepat di sisi Sungai Kayan ini akan ditertibkan untuk ditata kembali agar tidak terkesan kumuh dan semrawut./RADAR KALTARA
AKAN DITATA: Kulteka yang berada tepat di sisi Sungai Kayan ini akan ditertibkan untuk ditata kembali agar tidak terkesan kumuh dan semrawut./RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Penataan tempat Kuliner Tepian Kayan (Kulteka), Tanjung Selor menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan, saat ini kondisinya mulaui kumuh dan tidak tertata.

Plt Bupati Bulungan, Ingkong Ala berharap agar seluruh instansi dapat bersinergi dalam melakukan penataan, mulai dari perencanaan Pasar Induk, Tanjung Selor hingga Kulteka. “Kulteka ini terkesan kumuh,” kata Ingkong Ala kepada Radar Kaltara.

Kesan kumuh, kata Ingkong Ala, akan lebih jelas ketika dilihat dari sisi Sungai Kayan. “Sungai Kayan ini kan jalur mobilitas orang masuk ke Bulungan. Kalau kondisinya kumuh kan malu juga kita,” bebernya.

Apalagi setiap hari alur sungai speedboat reguler. Oleh karena itu, perlu adanya penataan agar lebih tertata dan tidak terkesan kumuh seperti sekarang ini. “Awalnya Kulteka ini bukan diperuntukan sebagai sarana pedagang kuliner, melainkan untuk fasilitas lelang ikan. Jadi, sudah berubah fungsi,” bebernya.

Namun, karena lokasinya kurang representatif dan lokasi berada di tengah kota akhirnya dialihkan. “Iya, dahulu saya dengar awalnya untuk tempat lelang ikan, karena di tengah-tengah kota akhirnya dialih fungsikan menjadi tempat kuliner,” jelasnya.

Pemerintah, sambung Ingkong Ala, tidak mempermasalahkan hal tersebut. Hanya saja, karena sekarang ini sudah kumuh maka perlu adanya penataan kembali. “Tidak masalah. Tetapi, perlu ada penataan kembali. Sebab, kondisi bangunan sudah tidak tertata atau semrawut,” bebernya.

Melihat kondisi yang ada sekarang ini, bangunan sudah tidak karuan. Bahkan ada beberapa pedagang yang sudah membangun toilet hingga tempat mencuci piring. Bahkan, ada beberapa pedagang yang menginap di lokasi tersebut. “Masyarakat juga ada yang mengeluhkan suara tempat karaoke yang dibangun di sana (Kulteka). Jadi, lengkap sudah permasalahannya,” ungkapnya.

Ia menilai, kondisi saat ini sudah tidak ada lagi mencerminkan  keindahan. Padahal Kulteka merupakan tempat terbuka yang cukup bagus untuk dikelola.

“Kalaupun ada sekat dari masing-masing penjual, tapi tidak full, sehingga dari ujung ke ujung bisa kelihatan. Baik pedagang maupun pengunjung akan lebih nyaman, termasuk juga untuk kawasan pembuangannya seperti sampah dan lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan, Disperindagkop dan UMKM Bulungan, Hj. Murtina mengatakan, secara kewenangan, Kulteka memang menjadi kewenangan OPD-nya. Hanya saja, terkait penataan sampai saat ini belum ada arahan dari pimpinan. “Kami siap saja. Tetapi, sampai sekarang ini belum ada arahan,” ungkapnya.

Awalnya, Kulteka memang diperuntukan sebagai tempat pelelangan ikan. Namun, sesuai kebijakan almarhum Bupati Bulungan, H. Sudjati dialih fungsi sebagai tempat kuliner. “Yang jelas sekarang ini kami menunggu arahan untuk melakukan penataan,” tuturnya. (*/jai/eza)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X