Vaksinasi Covid-19 di Kaltara, Tarakan-Bulungan di Tahap Awal

- Selasa, 12 Januari 2021 | 10:15 WIB
int
int

VAKSINASI Covid-19 di Kalimantan Utara (Kaltara) dipastikan mulai berjalan mulai Kamis 14 Januari. Bahkan hari ini dilakukan simulasi oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kaltara di Tanjung Selor.

Sebagai tahap awal, sesuai arahan pemerintah pusat, vaksinasi akan diawali di Bulungan dan Tarakan. Hal ini disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltara Agust Suwandy, S.KM, M.PH, usai menerima kepastian izin darurat penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, Senin (11/1).

“Arahan dari pusat, beberapa hari lalu, ada surat dari Kemendagri tanggal 8 Jumat lalu. Arahannya izin edar sudah keluar, sudah bisa dilanjutkan dengan distribusi. Pusat juga memberi daftar alokasi, kabupaten prioritas. Baru 2 saat ini, Bulungan dan Tarakan. Setelah simulasi, kami rapat dulu dengan pihak keamanan, bagaimana pendistribusiannya. Apakah sistemnya pengantaran dan pengambilan. Bulungan sebagai ibu kotanya, dan satu kabupaten terdekat dari ibu kota atau dengan sasaran terbanyak. Ditetapkan Bulungan dan Tarakan,” ujar Agust kepada Radar Tarakan.

Menurut Agust, pengiriman vaksin masih akan dilakukan secara bertahap. Mengingat pada tahap awal dengan sasaran masyarakat kesehatan, jumlah dosis masih belum mencukupi kebutuhan.

Ia pun mengingatkan, jika izin edar, fatwa halal hingga izin darurat penggunaan dari lembaga berwenang sebagai jaminan vaksin ini aman digunakan di masyarakat. Soal masih adanya keraguan atau kampanye aktivaksin, kata dia, harus disikapi dengan bijak oleh masyarakat. Apalagi menyangkut informasi yang belum tentu kebenarannya.

“Segala sesuatu awalnya banyak keraguan, ketika masyarakat yakin atau mengetahui, pasti jalan dengan sendirinya. Dengan upaya pemerintah untuk meyakinkan kepada masyarakat, kami percaya lambat laun, masyarakat yakin tentang vaksin tersebut. Tentang kehalalan sempat diragukan, kemudian dijawab MUI (Majelis Ulama Indonesia), mengeluarkan pernyataan, vaksin suci dan halal, ini pengujian ketat dan melibatkan ahli. Apalagi tingkat nasional, ini pertanggung jawabannya, baik dunia maupun akhirat. Izin penggunaan darurat juga sudah keluar dari BPOM. Tentu sudah sesuai dengan standarnya. Dan dinyatakan aman, dan efikasi di atas 60 persen,” jelanys.

“Dan masyarakat jangan terlalu percaya dengan sesuatu yang dibuat-buat. Misalnya contoh, ada kejadian pesawat jatuh, tapi yang beredar atau di-share atau dibagikan justru kejadian lain, itu bukti kalau ada yang memproduksi hoaks di sekitar kita. Maka kami berupaya menyosialisasikan ini, memberikan edukasi, sosialisasi secara bertahap kepada masyarakat bahwa vaksin ini aman dan dibutuhkan,” terangnya.

Sementara itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tengah menyiapkan tenaga ahli untuk menjadi vaksinator pada 14 Januari 2021 mendatang. IDI juga mengungkap vaksinasi secara bertahap karena adanya nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan memiliki riwayat komorbid.

“Makanya vaksinasi tahap awal ini dilakukan dua kali. Yang pertama untuk nakes yang benar-benar sehat dan tidak pernah terkonfirmasi Covid-19. Sementara yang pernah terkonfirmasi Covid-19 dan punya riwayat komorbid, akan menyusul,” ungkap Ketua IDI Kalimantan Utara (Kaltara), dr. Franky Sientoro, Sp.A, pada Senin (11/1).

Franky menjelaskan, nakes yang pernah terkonfirmasi Covid-19 dan punya riwayat komorbid tetap akan diberikan suntikan vaksin namun akan ditunda sebulan setelah nakes yang dinyatakan sehat telah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. “Vaksin perdana ini akan diberikan kepada nakes yang benar-benar sehat. Sebulan kemudian baru nakes yang pernah terkonfirmasi Covid-19 dan komorbid,” katanya.

Franky menjelaskan sejauh ini nakes yang terkonfirmasi Covid-19 sudah mencapai angka 200 lebih orang. Sehingga nakes tersebut akan diberi suntikan vaksin susulan, sebab pihaknya memprediksi nakes yang pernah terkonfirmasi Covid-19 telah terbentuk antibodinya, masih memungkinkan terpapar Covid-19.

Untuk diketahui, yang layak menerima vaksin Covid-19 berusia 18 hingga 59 tahun, tidak memiliki gejala komorbid dan telah dilaporkan tidak pernah terkonfirmasi Covid-19. Namun untuk komorbid yang dinyatakan terkontrol akan melalui proses screening (pemeriksaan) lebih dulu untuk mengetahui sejauh apa penyakit komorbid.

Disinggung soal pelaksanaan vaksinator, telah dilakukan pelatihan oleh IDI Kaltara. Pelatihan vaksinator ini dilakukan selama 3 hari dalam satu rombongan, sehingga tahap awal vaksinasi dipastikan Franky dapat dijalankan dengan baik.

“Sudah boleh dilaksanakan (vaksinasi). Ada 200 sampai 300-an vaksinator. MUI sudah aman, BPOM sudah aman. 14 Januari sesuai instruksi Presiden. Kalau yang disiapkan, 400 ribu dosis nantinya. Kaltara setelah simulasi itu akan serentak. Masyarakat kesehatan maksudnya. Para tokoh didahulukan untuk mendorong semangat kita,” ujarnya. 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X