Susi Air PK-BVR Layani Subsidi Penerbangan

- Selasa, 12 Januari 2021 | 10:14 WIB
LAYANI PENERBANGAN SUBSIDI: Pesawat Susi Air PK-BVR kembali terbang melayani penumpang menuju kawasan 3-T, kemarin (11/1)./IFRANSYAH/RADAR TARAKAN
LAYANI PENERBANGAN SUBSIDI: Pesawat Susi Air PK-BVR kembali terbang melayani penumpang menuju kawasan 3-T, kemarin (11/1)./IFRANSYAH/RADAR TARAKAN

TARAKAN – Masyarakat di pelosok Kalimantan Utara (Kaltara) kembali dapat menikmati subsidi ongkos penerbangan dengan Susi Air PK-BVR.

Salah satu penumpang Susi Air PK-BVR, Anthoni Servan Setiawan (21) mengatakan bahwa ini merupakan kali pertama ia berangkat ke Desa Krayan, Nunukan. Berdasarkan informasi yang ia terima dari beberapa rekannya yang sebelumnya telah melakukan perjalanan ke Krayan, biasanya menghabiskan biaya mencapai Rp 1 juta dalam sekali penerbangan. Namun dengan adanya subsidi ini ia mendapatkan potongan harga.

“Penerbangan sekarang ini saya hanya membayar Rp 400 ribu. Ini sangat membantu saya dengan adanya subsidi ini,” singkatnya.

Sementara itu, Kepala Bandara Juwata Tarakan, Agus Priyanto mengatakan bahwa subsidi penerbangan Susi Air PK-BVR sebanyak 50 persen kepada penumpang, kargo dan bahan bakar dengan rincian 50 persen ditanggung pemerintah sedang anggaran lainnya dibebankan kepada penumpang. “Subsidi ini langsung dari Kementerian Perhubungan selama satu tahun,” ungkapnya.

Agus menjelaskan tentang adanya 14 rute yang mendapatkan subsidi penerbangan pesawat perintis yakni Tarakan-Long Bawan, Long Bawan-Tarakan, Long Apung-Malinau, Long Apung-Tanjung Selor, Long Apung-Nunukan, Tanjung Selor-Long Bawan, Tarakan-Maratua, Malinau-Mahabaru, Malinau-Long Layu, Malinau-Binuang, Malinau-Long Alango, Malinau-Long Pujungan, Malinau-Mahakbaru dan Malinau-Long Sule sedang Nunukan-Long Layu dan Nunukan-Binuang merupakan dua daerah tambahan. “Bolak-balik, jadi totalnya ada 14 rute di tahun 2020, ditambah dua rute lagi sehingga totalnya 16 rute untuk penumpang,” jelas Agus.

Subsidi ini dilakukan dengan tujuan memberikan pelayanan kepada daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3-T) di Indonesia yang belum terlayani oleh moda transportasi laut. Agus mengungkapkan bahwa secara komersil daerah tersebut memang tidak menguntungkan sehingga kehadiran pemerintah dengan pesawat subsidi ini menjadi program jembatan udara yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. “Untuk penumpang total subsidinya Rp 30,7 miliar sedang kargo Rp 9,2 miliar. Hanya satu maskapai yang menjadi pesawat perintis, yakni Susi Air,” tegasnya.

Sementara itu untuk subsidi kargo dikatakan Agus memiliki rute Tarakan-Long Apung, Long Apung-Tarakan, Tarakan-Long Bawan, Long Bawan-Tarakan, Tarakan-Long Sule dan Long Sule-Tarakan serta Tarakan-Binuang dan Binuang-Tarakan dengan tujuan mengangkut logistik seperti sembako beras, gula, terigu, bawang, minyak goreng, sayuran, mie instant, popok, benih dan barang konstruksi lainnya dari kota ke desa. “Pasti ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Yang kargo itu frekuensi, yang terakhir itu adalah subsidi BBM yang tahun lalu 988 menjadi 1.629,” pungkasnya. (shy/lim)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X