Api dari Kompor, Motif Pelaku Pembakaran Itu Didalami

- Selasa, 12 Januari 2021 | 10:12 WIB
PUING KEBAKARAN: Sebagian bangunan di Dermaga Tradisional Pasar Sentral Inhutani, Nunukan Utara hangus terbakar hingga di tengah jembatan menuju pesisir rumah warga./RIKO ADITYA/RADAR TARAKAN
PUING KEBAKARAN: Sebagian bangunan di Dermaga Tradisional Pasar Sentral Inhutani, Nunukan Utara hangus terbakar hingga di tengah jembatan menuju pesisir rumah warga./RIKO ADITYA/RADAR TARAKAN

 NUNUKAN - Hingga kini, motif pelaku melakukan penimpasan terhadap sejumlah warga

yang sedang menjalani perawatan insentif di  RSUD Nunukan, masih belum diketahui. Namun, api ternyata berasal dari sebuah kompor yang ditinggal saat memasak. Fakta-fakta itu, akhirnya terungkap setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan lebih mendalam pada insiden kebakaran puluhan rumah di Pasar Sentral Inhutani RT 10, Nunukan Utara, Senin (10/1) tersebut.

Setidaknya ada 252 jiwa yang terdampak oleh kebaran tersebut. Saat ini, mereka lebih banyak mengungsi di rumah keluarganya, hanya sebagian yang mengungsi di tenda pos darurat yang dibuka BPBP Nunukan di terminal samping Kelurahan Nunukan Utara.

Kasubdit Kedaruratan BPBD Nunukan, Hasan mengatakan hingga pukul 13.30 WITA, jumlah bangunan yang terdata sudah sebanyak 62 bangunan yang terdiri dari 57 rumah, 5 pos jaga di ujung Dermaga Tradisional Pasar Sentral  Inhutani.

“Pos jaga yang terdampak itu ada Imigrasi, Polisi, Dishub, Beacukai, Perikanan dan loket tiket,” ujar Hasan saat diwawanarai, (11/1).

Sementara untuk jumlah kepala keluarga (KK) hingga pukul 13.30 WITA juga, sudah ada 64 KK yang sudah terdata. Data itu diprediksi akan terus ada penambahan, karena terus bergerak, tentunya berpotensi bertambah lagi. “Kami juga sudah informasikan kepada masyarakat yang terampak untuk datang melaorkan ke pos darurat di Kelurahan Nunukan Utara ini, nanti akan diverifikasi oleh RT dan Kelurahan,” tambah Hasan.

Jumlah jiwa di jam yang sama, sudah terdata sebanyak 252 jiwa yang terdata di Kelurahan Nunukan Utara. Orang dewasa terhitung sebanyak 159 dan anak-anak 93 orang. BPBD sendiri sudah menyiapkan tenda di pos darurat di terminal samping kantor Kelurahan Nunukan Utara, namun pertimbangan kelurga yang sudah mengungsi mengaku barang-barangnya tidak aman, sejumlah masyarakat yang mengungsi memilih tidak di tenda.

“Di tenda ada 18 jiwa, yang kita duga sema sekali tidak punya tempat tinggal menumpang lagi, tidak ada keluarga, jadi mengungsi di tenda. Kemudian pelayanan makan ke korban, sejak Senin pagi, sudah kita lakukan jadi insyaallah aman. Kita juga sudah siapkan dapur umum, untuk pelayanan dapur umur,” kata Hasan.

Setelah ini, jika data terus bertambah dan masih ditemukan masyarakat yang membutuhkan tempat, BPBD sendiri akan menambah 3 tenda lagi dengan kapasitas 50 orang namun hanya di isi 20 berhubung masih dalam masa pandemi Covid-19.

“Soal kerugian, kita belum bisa pastikan, karena tim kami yang menangani itu, masih di lapangan. Kalkulasi ditaksir akan didapatkan setelah 2 sampai 3 hari ke depan soal kerugian, apalagi banyak pelaku usaha juga kan yang berjualan,” sebut Hasan.

Sejauh ini, sudah ada banyak bantuan yang masuk termasuk bantuan logistik dan bantuan makanan siap saji. Jenis bantuan bermacam-macam lagi, seperti sembako dan kebutuhan dasar. Ada dari pihak usaha swasta, ada juga dari pihak instansi pemerintah, namun notabene yang membantu masih dari kalangan perseorangan. Bahkan dari partai juga ada yang memberikan bantuan. “Soal antisipasi tempat lain, juga ada arahan dari Bupati Nunukan untuk diupayakan atau dicarikan solusi tempat lain, dan diupayakan di rusunawa. Kami berharap warga mau, karena kami juga tidak bisa paksakan. Sementara opsi lainnya, di bangunan pujasera, karena warga inginnya di daerah yang dekat saja,” beber Hasan.

Pada kesempatan itu, Senin (11/1) sekira pukul 09.20, Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura meninjau langsung lokasi kebakaran bersama Ketua DPRD Nunukan, Hj. Rahma Leppa dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Nunukan dan dua orang wakil ketua DPRD Kaltara.

Laura menyampaikan, pihaknya akan berikan bantuan logistik makanan sebanyak tiga kali sehari selama satu minggu ke depan. “Saya juga akan minta pendataan korban dilakukan cepat agar segera pemda turunkan bantuan. Selain tenda-tenda penampungan sementara ini, Rusunawa Nunukan Selatan juga disiapkan 10 kamar untuk para korban kebakaran,” ujar Laura saat menyambangi korban kebakaran di Kelurahan Nunukan Utara, Senin (11/1) pagi.

Terpisah, Kapolsek Nunukan, Iptu Randhya Sakhtika mengatakan, sejauh ini, pihaknya memang belum bisa dapatkan keterangan pelaku. Pelaku masih dalam perawatan intensif di RSUD Nunukan. Motif pelaku membabi buta orang di sekitarnya hingga jatuh korban luka sayatan parangnya pun belum bisa terungkap. “Ya, dari pihak kepolisian juga belum dapat keterangan dari pelaku. Jadi pelaku belum bisa kami gali motifnya,” ujar Randhya saat diwawancarai soal motif pelaku, Senin (11/1).

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X