TANJUNG SELOR - Realisasi program pembangunan yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) fisik hingga saat ini telah mencapai 100 persen, meski nilai penerimaannya menurun. Hal itu disampaikan Plt Kepala Bappeda-Litbang Bulungan, Iwan Sugianta.
Iwan menyampaikan, dalam dua tahun terakhir penerimaan DAK dari pemerintah pusat mengalami penurunan. 2020 penerimaan DAK sebesar Rp 169.944.533.000. Nilai itu jauh lebih rendah dibandingkan 2019 sebesar Rp Rp 213.339.468.233. “2021, informasi sementara penerimaan DAK sebesar Rp 241 miliar lebih,” kata Iwan kepada Radar Kaltara, Minggu (10/11).
DAK 2020, sambung Iwan, terbagi menjadi dua. Yakni, DAK fisik sebesar Rp 112.102.611.000. Di dalam DAK fisik ini terdiri dari DAK reguler, penugasan dan afirmasi. Kemudian, untuk DAK non fisik Rp 57.841.922.000. “Ada lima OPD (organisasi perangkat daerah) yang menerima DAK reguler,” ungkapnya.
Kelima OPD itu adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disidkbud). Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPR-KP) Bulungan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Bulungan dan Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor.
“Kegiatan yang bersumber dari DAK terealisasi 100 persen. Sedangkan untuk realisasi keuangan tidak bisa 100 persen, karena masih ada penyesuaian,” bebernya.
Kemudian, untuk DAK penugasan ada lima OPD yang menerima. Yakni, Dinkes Bulungan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Bulungan, Dinas Pertanian (Disperta) Bulungan, Dinas Perikanan (Diskan) Bulungan dan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bulungan. “Lima OPD ini juga realisasinya sudah 100 persen,” bebernya.
Selanjutnya, untuk DAK afirmasi hanya ada dua OPD yang menerima. Yakni,Disidkbud Bulungan dan DPU-PR Bulungan. Total dari DAK fisik Rp Rp 112.102.611.000. Untuk fisiknya terealisasi 100 persen dan capaian keuangan sebesar Rp 110 miliar.
Khusus untuk DAK non fisik, ada enam OPD yang menerima. Yakni, Dinkes Bulungan, Disidkbud Bulungan, Disparpora Bulungan, DP3AP2KB Bulungan serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Bulungan. Secara keseluruhan DAK non fisik sebesar Rp Rp 57.841.922.000 dan telah terealisasi 100 persen dengan realisasi keuangan sebesar Rp 55 miliar lebih.
Untuk dana tugas pembantuan. Ada dua OPD. Yakni, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi (Disnakertrans) Bulungan. Kedua,Dispertan Bulungan dengan total anggaran Rp 20,8 miliar. “Realisasi keuangannya mencapai 97,92 persen sedangkan fisiknya 100 persen,” bebernya.
Selain itu, daerah juga ada menerima bantuan keuangan (bankeu) dari Pemprov Kaltara. Untuk pendidikan berupa gajih untuk tenaga kependidikan sebesar Rp 7,4 miliar. Kemudian, untuk pertanian diperuntukan untuk tenaga penyuluh pertanian sebesar Rp 930 juta.
“Untuk penyuluh pertanian dialokasikan sebesar Rp 294 juta dan untuk BPKAD berupa hibah dari Disdikbud sebesar Rp 6,5 miliar,” pungkasnya (*/jai/eza)
