Ribut dengan Istri, Timpas 7 Orang Lalu Bakar Rumah

- Senin, 11 Januari 2021 | 10:42 WIB
Kebakaran yang terjadi di Nunukan, diduga kesengajaan.
Kebakaran yang terjadi di Nunukan, diduga kesengajaan.

NUNUKAN – Kebakaran besar melanda Pasar Sentral Inhutani sekira pukul 18.30 WITA, Minggu (10/1). Puluhan rumah diduga lenyap dilahap api. Beruntung api tidak merembet ke pemukiman warga lainnya di daerah pesisir tersebut.

Api baru bisa dipadamkan oleh 9 armada atau seluruh kekuatan unit armada Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Nunukan dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), juga UPTD Kehutanan Nunukan, yang diturunkan langsung ke lokasi kebakaran. Itu diungkapkan Sekretaris Disdamkar, Firnanda ketika diwawancarai usai kebakaran, Minggu (10/1).

“Api berhasil dipadamkam setelah 2 jam api membara, belum pada pendinginan,” kata Firnanda lagi. “Syukurlah setidaknya kita dapat menjangkau api dan memadamkan memotong api supaya tidak menjalar, meski kondisi di daerah itu, rumah rapat-rapat,” tambahnya.

Dilanjutkan Firnanda, dalam insiden kebakaran itu, tidak ditemukan korban jiwa. Melainkan korban seseorang yang diduga dibacok oleh terduga pelaku kebakaran. Bahkan, ia mengaku ada salah satu personelnya yang juga nyaris menjadi korban saat kejadian.

Diwawancarai terpisah, Ketua RT 10 Jalan Pasar  Sentral Inhutani, Nunukan Utara,  Efendi Ansar mengatakan, saat kejadian dirinya sedang melaksanakan ibadah salat magrib. Usai ibadah dan mengetahui kebakaran di RT-nya, dirinya bergegas ke rumahnya yang berada tidak jauh dari titik kebakaran. Merasa rumahnya aman dan keluarga dievakuasi, Efendi pun keliling lokasi daerah kebakaran.

“Setelah saya pastikan barang dan keluarga saya aman dievakuasi dari rumah, baru saya keliling-keliling ke lokasi kebakaran untuk memantau kebakaran. Untuk estimasi awal setelah saya pantau tadi, kurang lebih ada 50 rumah yang terbakar,” ujar Efendi saat diwawancarai usai kebakaran, Minggu (10/1).

Soal dugaan adanya orang tidak waras pemicu kebakaran, Efendi tidak bisa memastikan kebenaran hal tersebut. Namun dugaan itu diakuinya, terduga disebut biang kerok kebakaran. “Informasi itu (orang tidak waras) memang terdengar di telinga saya, tapi saya tidak bisa pastikan dulu. Yang jelas, ada warga saya yang sempat mengatakan istrinya juga kena tikam oleh terduga orang dimaksud. Setelah itu, saya sudah tidak tahu lagi keberadaan orang itu apakah ditangkap atau bagaimana, yang jelas saya berharap orang itu menyerahkan diri,” beber Efendi.

Sementara itu, Lurah Nunukan Utara, Wahyudin mengatakan, informasi sementara yang dirinya dapatkan atas data terakhir RT setempat, setidaknya ada 57 bangunan yang terdiri dari rumah, fasilitas umum, pos polisi dan pos Dinas Perhubungan yang terdampak kebakaran. Sayang, jumlah KK belum bisa dirinya pastikan.

Laporan awal, api diduga memang berasal dari salah satu rumah. Dugaannya ada seseorang yang membakarnya saat sedang dalam keadaan mengamuk dan membawa parang. Terduga pelaku juga diduga sempat menimpas warga. “Informasinya dugaan awal orang yang tidak waras. Soal korban luka, kami masih kumpulkan informasi, namun diduga ada 1 orang yang terkena parangnya,” tambah Wahyudin.

Sejauh ini, masyarakat korban dan barang-barangnya dari kebakaran, untuk sementara di ungsi di lapangan terminal samping Kantor Kelurahan Nunukan Utara. Di terminal masih dibangun tenda darurat oleh BPBD Nunukan.

Kapolsek Nunukan, Iptu  Randhya Sakhtika yang dikonfirmasi perihal pelaku mengatakan masih melakukan pengamanan di RSUD Nunukan. Soal korban pelaku, Randhya menjawab, dugaan awal ada 7 orang korban yang menjadi amukannya dengan senjata tajam parang, termasuk salah seorang ibu hamil. “Ya, korban luka ada 7 orang dari terduga pelaku ini. Ada korban dari ibu hamil,” ujar Randhya saat diwawancarai, Senin (10/1).

Sementara untuk dugaan pelaku yang kurang waras dan membakar rumahnya pasca berkelahi dengan istrinya, kemudian api dari rumahnya yang menjadi pemicu kebakaran di Pasar Sentral Inhurani, dugaan itu dibenarkan Randhya. “Ya, dugaan awalnya seperti itu, tapi kami masih dalami ya. Untuk sementara data itu yang bisa kami sampaikan,” beber Randhya. (raw/lim)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X