Sudah 210 Pegawai Kena Covid-19, Penutupan Layanan RSUD Tarakan Diperpanjang

- Sabtu, 9 Januari 2021 | 10:20 WIB
RSUD Tarakan. Ratusan tenaga kesehatan dan pegawai di RS ini terpapar Covid-19.
RSUD Tarakan. Ratusan tenaga kesehatan dan pegawai di RS ini terpapar Covid-19.

TARAKAN - Dengan bertambahnya tenaga kesehatan (nakes) yang tertular Covid-19, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan harus memperpanjang penutupan layanan hingga 17 Januari mendatang. Hal itu sesuai surat edaran yang dikeluarkan RSUD pada hari ini Sabtu (9/1).

Saat dikonfirmasi, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, dr. Hasbi Hasyim, Sp.PD, mengungkapkan dikeluarkannya perpanjangan penutupan tersebut menyusul dengan adanya tambahan 97 nakes RSUD Tarakan sehingga membuat nakes yang terpapar Covid-19 berjumlah 210 nakes. “Perpanjangan dilaksanakan mulai 11 sampai dengan 17 Januari 2020. Berarti mulai buka kembali tanggal 18. Ada penambahan petugas kesehatan yang tertular sehingga sekarang sudah ada 210 nakes,” ujarnya, (8/1).

-

dr. Hasbi Hasyim, Sp.PD./AGUS DIAN ZAKARIA/RADAR TARAKAN

 

Dengan banyaknya penambahan nakes yang tertular sehingga RSUD juga terpaksa menutup layanan IGD. Mengingat nakes yang bertugas di IGD hanya tersisa 6 orang saja. Dengan jumlah itu, sehingga sangat tidak memungkinkan membuka pelayanan. “Tetap ditutup, IGD itu tadi kalau bisa dokter IGD pun sisa 6 itu enggak cukup jadi kami sarankan ke masyarakat kalau memang butuh pelayanan kalau enggak terlalu di rumah sakit lain saja, sampai tanggal 17. Bagaimana kalau cuma 6 orang saja yang petugasnya,” tuturnya.

Lanjutnya, dari 113 nakes yang tertular sebelumnya, hingga saat ini belum ada nakes yang dilaporkan sembuh. Sehingga ia menegaskan, akan menekan tim tracing untuk memaksimalkan kinerjanya. “Belum ada, ya semua dari  perawat iya dari petugas farmasi iya, di pengumuman itu kan ada jumlahnya nakes yang sudah terpapar. Kita kan sudah memang punya tim, di dalam tim gerak cepat dari dulu sebelum ada Covid-19 sudah melakukan tracing, kalau ada kontak erat kita lakukan pemeriksaan,” terangnya.

Terkait kasus yang meningkat di kalangan nakes non penanganan Covid-19 sangat memungkinkan penularan terjadi saat di luar dinas. Bisa juga ketidakjujuran pasien yang dirawat dan kesalahan menganalisa status keluhan pasien. “Memang ada internal tertular dari pasien yang tadinya masuk bukan karena Covid-19 ternyata di dalam perawatan dia Covid-19 dan perawat yang awalnya sehat akhirnya terpapar. Termasuk yang merawat Covid-19 dan yang dari habis menjalankan cuti keluar daerah. Belum lagi kan kasus di Tarakan ini makin banyak jadi potensi transmisi lokal itu semakin besar, displin APD-nya dan lebih diperketat lagi seleksi pasien, kami cuma memaksimalkan. Kemarin kan kami buka rekrut untuk 15 orang untuk farmasi cuma beberapa orang yang daftar mereka dengar ditempatkan di pelayanan Covid-19 makanya mereka tidak mau,” pungkasnya. (*/zac/lim)

 

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X