PROKAL.CO,
NUNUKAN - Sudah ada lima kecamatan yang akhirnya terendam banjir di Kabupaten Nunukan. Kecamatan Lumbis, Lumbis Pansiangan, Lumbis Ogong, Sembakung dan Sembakung Atulai terendam banjir sejak 31 Desember lalu.
Camat Lumbis, Efendi mengatakan, setiap tahunnya, banjir ini akan terus datang memberikan dampak di lima kecamatan dimaksud. Banjir akibat meluapnya air Sungai Talangkai, Sepulut, Sabah, Malaysia yang mengalir ke Sungai Pansiangan dan Sungai Sembakung.
“Ini sudah langganan memang kiriman milo susu sebutan masyarakat untuk banjir ini datang setiap tahunnya. Bahkan ada banjir yang lebih besar setiap 4 tahun sekali yang tentu akan merusak banyak fasilitas masyarakat,” ujar Efendi kepada Radar Tarakan .
Ya, fasilitas seperti jembatan, dermaga sering hanyut karena dihantam banjir. Bahkan, jalan penghubung antardesa pernah putus karena banjir itu. “Saya sudah pernah sampaikan soal ini sering dibahas di Sosek Malindo, tapi respons Malaysia biasa saja,” tambah Efendi.
Sementara itu, Kepala Desa Atap, Syahril mengatakan, saat ini ada desa yang sangat terdampak banjir di Kecamatan Sembakung. Desa itu adalah Desa Tujung, Bungkul, Tagul dan Desa Atap sendiri. “Memang di Desa kami ini, termasuk 3 lainnya itu, paling lama terendam banjir, air bisa sampai atas rumah kami, kalau sampai, cuman saat ini belum,” ujar Syahril kepada media ini, Jumat (8/1).
Syahril melanjutkan, tentu banyak yang terdampak banjir, salah satunya padi yang sudah berbuah akhirnya gagal panen. Meski begitu, ada juga sisi positifnya di mana banyak ikan yang bermunculan. “Ya banyak ikan untuk sehari-hari kita juga baiknya, ais susu milo ini buat ikan tidak bisa bernafas,” tambah Syahril.