Jumlah Penumpang di Bandara Juwata Turun 38 Persen

- Rabu, 6 Januari 2021 | 09:50 WIB
MENURUN: Aktivitas datang-pergi di Bandara Juwata Tarakan mengalami penurunan tahun lalu hingga 38 persen dibanding 2019./Ifransyah/radar tarakan
MENURUN: Aktivitas datang-pergi di Bandara Juwata Tarakan mengalami penurunan tahun lalu hingga 38 persen dibanding 2019./Ifransyah/radar tarakan

 TARAKAN – Arus penerbangan dari Bandara Juwata Internasional Tarakan sejak 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021, cenderung mengalami peningkatan pergerakan penumpang. Namun, meski armada transportasi airlines tersedia cukup banyak, namun jumlah penumpang cenderung turun hingga 38 persen.

“Yang berangkat penurunannya dari 2019 sekitar 38 persen. Tapi itu dikarenakan banyaknya peraturan daerah yang membuat aturan sendiri terkait syarat masuk di tiap daerah, namun itu tetap kami support karena setiap daerah punya kewenangan masing-masing terkait lalu lintas orang yang akan bergerak di daerahnya,” beber Ceppy Triono, Ketua Posko Pengendalian Transportasi Udara Hari Natal dan Tahun Baru 2021.

Terkait hal tersebut, terdapat kenaikan dari jumlah kargo untuk menutup penumpang yang kurang. Diketahui, kargo dari tahun 2020 lalu mengalami kenaikan hingga 100 persen lebih sehingga dalam hal ini pihaknya bersyukur karena airlines di Tarakan kian bangkit meski masih dalam pembatasan-pembatasan aturan Kementerian Perhubungan dan daerah lainnya.

Disinggung terkait penggunaan rapid test antigen, dikatakan Ceppy pihaknya masih menggunakan alat pemeriksa kesehatan tersebut hingga 8 Januari mendatang. Sebab hampir seluruh daerah masih melakukan hal tersebut. Namun Ceppy mengaku adanya beberapa daerah yang menggunakan antigen, untuk itu dalam melakukan pelayanan kepada para penumpang pihaknya akan memberi penjelasan kepada penumpang sebelum melakukan keberangkatan terkait jenis hasil rapid test yang dibutuhkan di daerah yang dituju.

Pembayaran rapid test antigen dikenakan Rp 275 ribu per orang sesuai anjuran pemerintah. Namun, jika berada di lapangan harga tersebut bergantung pada harga mekanisme pasar.

Untuk diketahui, hingga kini maskapai yang melayani penerbangan di Bandara Juwata Tarakan mencakup maskapai Lion Air, Sriwijaya Air, Garuda Air Lines dan Batik Air. Sehingga keberangkatan masih berjalan normal, namun penerbangan keluar negeri belum dapat terlayani hingga saat ini.

Ceppy juga menjelaskan, total pergerakan penumpang tahun 2020 mencapai 23.114 dengan persentase pertumbuhan -44,38 persen dari tahun 2019. Sedang 2019 hingga 2020 pergerakan penumpang mencapai 41.556 penumpang selama posko nataru hingga 3 Januari.

Semasa dioperasikannya posko pengendalian transportasi udara Natal dan Tahun baru 2021 ini, Ceppy mengatakan pihaknya tidak memiliki kendala. Sebab masyarakat Tarakan dikenal tertib pada pelaksanaan aturan protokol kesehatan, sehingga pihaknya tidak sulit saat hendak melakukan penertiban dan pengamanan terkait protokol kesehatan saat bertugas. (shy/ash)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB

Ada Puluhan Koperasi di Bulungan Tak Sehat

Sabtu, 6 April 2024 | 12:00 WIB
X