Kaltara Waspada Bibit Udang Pembawa Virus

- Selasa, 5 Januari 2021 | 17:00 WIB
Pertambakan udang di Kaltara.
Pertambakan udang di Kaltara.

TARAKAN - Mulai adanya upaya memperbaiki budi daya komoditas perikanan di Malaysia dengan pembangunan sejumlah hatchery, membuat Kaltara harus berhati-hati terhadap masuknya bibit udang yang membawa virus early mortality syndrome (EMS).

Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Tarakan, Umar, mengatakan, perbaikan budidaya komoditi perikanan Malaysia sedang gencar dilakukan di Kota Kinabalu, dimana ada sejumlah hatchery bibit udang dibangun. “Kita tahu sendiri negara-negara tetangga kita, termasuk Malaysia diluluhlatahkan budidaya komoditi perikanannya yakni udang oleh virus EMS, kita yang sampai saat ini masih clear (klir) dari adanya kasus EMS, jangan sampai diluluhlatahkan juga,” ujarnya, Senin (4/1).

Perlu diketahui EMS menjadi ketakutan para petambak udang di seluruh dunia. Sindrom ini ditunjukan dengan kematian udang secara dini, dengan tingkat imortalitas tinggi membuat sangat berbahaya dan bisa menurunkan produksi udang di tambak. “Yang kami khawatirkan, ketika pendistribusian bibit udang dari Surabaya atau daerah lain di Indonesia terkendala sesuatu atau lain hal, bibit udang hasil pengembangan hatchery dari Malaysia ini masuk ke Kaltara yang berpotensi membawa EMS, hal itu bisa saja terjadi mengingat banyaknya pintu masuk ke Kaltara,” tuturnya.

Adapun untuk memulihkan kondisi tambak yang terkena EMS membutuhkan waktu lama, bahkan dirinya menyebutkan perlu waktu berpuluh-puluh tahun agar tambak terbebas dari EMS. “Perlu diketahui, di Kaltara sendiri sebenarnya sudah ada virus yang menyerang udang, namanya white spot syndrome virus (WSSV), namun virus penyebab penyakit bintik pada udang ini tidak memiliki tingkat imortalitas tinggi bila petambak bisa mengatasi lingkugannya dengan baik.

“WSSV ini bisa diatasi imortalitasnya menjadi rendah, dima petambak menjaga lingkungannya dengan baik, berbeda dengan EMS kematiannya secara mendadak dan memberikan dampak signifikan dengan penurunan hasil produksi,” tuturnya.

Adapun dalam hal menjaga untuk tidak masuknya bibit udang dari negara tetangga merupakan pekerjaan rumah besar bagi semua pihak, dinilai perlu sinergitas dan koordinasi semua pihak terutama yang berada di perbatasan. “Kalau tidak ada sinergitas dan koordinasi yang bagus antara institusi di lapangan agak repot, tapi kalau semua pihak berkomitmen bekerja untuk NKRI bisa diatasi,” pungkasnya. (jnr/lim)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X