JIKA tak ada aral, vaksin Covid-19 untuk Kalimantan Utara (Kaltara) akan tiba hari ini (5/1). Vaksin sebanyak 10.680 vial (botol) untuk tahap pertama itu dikabarkan tiba di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (4/1).
Gubernur Kaltara, Dr. H. Irianto Lambrie mengatakan, vaksin produksi Sinovac yang didistribusikan oleh PT Bio Farma (Persero) itu akan diawali dengan target tenaga kesehatan (nakes). “Tahap pertama itu 0,7 persen dari populasi. Yang diutamakan tenaga kesehatan dan di Kaltara ini sangat proporsional,” ujar Irianto kepada Radar Tarakan saat ditemui di Tanjung Selor, Senin (4/1).
Untuk tahap kedua, diutamakan pelayanan publik dan lanjut usia. Itu sebesar 21,4 persen dari populasi. Ketiga, untuk masyarakat yang rentan, di antaranya kawasan zona merah.
Mereka yang diprioritaskan vaksinasi adalah yang berusia 18-59 tahun. Di bawah atau di atas dari usia itu, tentu akan dilakukan pemeriksaan khusus sebelum dilakukan vaksinasi.
Tahap berikutnya, pelaku ekonomi esensial, dan masyarakat lainnya dengan persentasi 42 persen dari populasi. Sebelumnya, sempat direncanakan vaksin Covid-19 untuk Kaltara itu tiba di Tarakan, tapi ternyata ada perubahan jadwal dan bergeser ke Balikpapan.
“Jadi, vaksin itu kita angkut lewat jalur darat dari Balikpapan ke Tanjung Selor, ibu kota Kaltara. Itu lumayan jauh, makanya diperkirakan baru tiba besok (hari ini) di Tanjung Selor,” jelas pria yang juga ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kaltara ini.
Setelah tiba di Tanjung Selor nantinya, maka kabupaten/kota yang ada di Kaltara sudah bisa langsung mengambil vaksin itu untuk dibawa ke daerahnya masing-masing untuk kemudian dilakukan vaksinasi terhadap sasaran di tahap satu ini. “Artinya, yang dilakukan itu harus sesuai dengan juknis yang sudah ditetapkan secara nasional,” tuturnya.
Untuk melakukan vaksinasi ini, pihaknya sudah melakukan pendataan kesiapan logistik untuk penyimpanan vaksin tersebut, karena penyimpanan vaksin ini membutuhkan suhu di antara 2-8 derajat Celsius.
Sementara, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltara, Agust Suwandy menambahkan, pada tahap satu ini, vaksinasi dilakukan terhadap petugas kesehatan atau tenaga lain yang bekerja di fasilitas kesehatan. Artinya, tahap pertama ini untuk semua yang terlibat dalam layanan kesehatan, baik itu di fasilitas pemerintah maupun swasta. “Tapi, semuanya sudah harus terdaftar dalam sistem informasi sumber daya manusia kesehatan (SI-SDMK),” sebutnya.
Oleh karena itu, pihaknya sudah meminta semua layanan kesehatan yang ada di Kaltara ini untuk memasukkan data petugasnya untuk dilakukan vaksinasi secara massal pada tahap pertama ini. Jika tidak, maka petugasnya tidak bisa divaksinasi, karena semua itu harus berbasis database atau berbasis online.
Adapun vaksin yang dikirimkan itu untuk dua kali pemberian. Setelah dua minggu dilakukan vaksinasi tersebut, maka harus diulang lagi. Artinya 10.680 vial vaksin itu hanya untuk sekira 4.949 petugas kesehatan.
Tapi, jika melihat dari data tentu akan menjadi pertimbangan dari pemerintah pusat nantinya. Kemungkinan di tahap pertama belum dapat tervaksinasi 100 persen, apalagi dengan kondisi Kaltara yang sangat luas.
Instruksinya, di seluruh Indonesia sudah harus dimulai vaksinasinya pada 14 Januari 2021 yang merupakan jadwal secara serentak sebagaimana yang sudah ditetapkan pemerintah pusat.
Di provinsi termuda Indonesia ini, pengirimannya dilakukan dari Bio Farma Bandung ke Balikpapan, baru dilanjut melalui jalur darat ke Tanjung Selor, ibu kota Kaltara. Distribusi vaksin dari Balikpapan didampingi petugas pengamanan dari Brimob Polda Kaltim.
