Petugas harus memiliki stamina yang prima. "Kalau di wilayah 2 Long Alango daerah Bahulu, selain bisa dijangkau melalui jalur udara dan darat. Untuk menjangkau ke sana, kami melalui perusahaan inhutani, kemudian lanjut melalui sungai naik longboat biayanya Rp 5 jutaan untuk sekali jalan itu membutuhkan waktu 1 hari full kalau kondisi air sungai besar. Tapi kalau kondisi kemarau, sampainya bisa lebih dari 3 hari," tukasnya.
"Setelah sampai di Desa Pujungan, kami pindah transportasi menggunakan ketinting. Dengan kapasitas penumpang 2 orang saja. Di atas ketinting ada 4 orang 1 pengemudi, 1 orang juru batu dan 2 orang penumpang. Dari Pujungan ke Long Alango itu biayanya Rp 3,5 juta. Jadi kalau PP, siap-siap saja uang saku Rp 7 juta. Memang sungai itu banyak jiramnya. Jadi selain perjalanannya jauh, risikonya juga besar," sambungnya.
Untuk menjangkau daerah lainnya seperti Desa Kuala Rian bisa menggunakan longboat melintasi Sungai Tubu. "Kemudian seksi wilayah 2, itu yang paling dekat dengan Malinau Kota adalah Desa Kuala Rian. Dari Malinau kita bisa start menggunakan longboat. Tarifnya sekali jalan sekitar Rp 10-12 juta, kita bisa menjangkau desa Kuala Rian kurang lebih 6 sampai 7 jam. Itu kalau kondisi air normal. Kalau air surut itu bisa ditempuh 2 hari. Kita harus bermalam di pinggir sungai," rincinya.