Museum Kesultanan Dibangun-Kapal Warmond Diangkat

- Jumat, 4 Desember 2020 | 13:33 WIB
SAMPAIKAN HARAPAN: Datu Yasir Arafat menyampaikan aspirasi dan harapan masyarakat Tanjung Palas kepada Cawagub Yansen TP. Tampak juga Cawagub Yansen TP menanggapi dan menyambut baik apa yang disampaikan.
SAMPAIKAN HARAPAN: Datu Yasir Arafat menyampaikan aspirasi dan harapan masyarakat Tanjung Palas kepada Cawagub Yansen TP. Tampak juga Cawagub Yansen TP menanggapi dan menyambut baik apa yang disampaikan.

BULUNGAN – Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) nomor urut 3 Drs. H. Zainal A. Paliwang, SH, M.Hum dan Dr. Yansen TP, M.Si jika terpilih diharapkan memperhatikan Kesultanan Bulungan. Yaitu membangun kembali museum kesultanan dan mengangkat Kapal Warmond.

Sebab selain sebagai bukti sejarah, jika dikembangkan akan menjadi destinasi wisata unggulan Kaltara dan otomatis akan mengangkat ekonomi rakyat serta bertambahnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Dalam kesempatan silaturahmi di Tanjung Palas, Datu Yasir Arafat kepada Cawagub Yansen TP mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung sekali apa yang disampaikan oleh cawagub pasangan Cagub Zainal A. Paliwang tersebut untuk membangkitkan ekonomi masyarakat Tanjung Palas.

“Jadi mohon maaf Pak Cawagub Dr. Yansen, sebenarnya Tanjung Palas ini dan sekitarnya kalau mau ekonominya maju, cuman ada satu jalan, karena di sini kan beragam-ragam penghasilan, maka akan terjadi sosial efeknya kepada masyarakat di Tanjung Palas ini,” ujar Datu Yasir Arafat.

Jalannya, sebut dia, yaitu membangun kembali museum atau bangunan kesultanan yang ada di Tanjung Palas. Kemudian juga mengangkat Kapal Warmond yang ada di sekitar depan sungai yang dekat kesultanan. Karena menurut yang ia ketahui kapal jenis Kapal Warmond di dunia cuman ada dua, yang salah satunya tenggelam di Tanjung Palas.

“Dia dikatakan Warmond karena kapal itu khusus untuk semacam kapal pesiar kecil zaman itu. Jadi ini dibawa sampai ke Tarakan, nanti di Tarakan baru naik kapal besar. Ini ada di depan kita ini Pak. Tenggelamnya di depan sungai ini,” katanya sambil menunjuk ke arah sungai.

Kapal Warmond beberapa kali direncanakan diangkat, namun hingga sekarang belum terlaksana. Karena itu, jika Zainal-Yansen diamanahi rakyat memimpin Kaltara, diharapkan mengangkat kapal tersebut karena sebagai bagian adanya Bulungan. Termasuk juga membangun museum kesultanan.

“Apabila museum ini terbangun, maka kita akan seperti Bali. Jadi harapan kami warga masyarakat Tanjung Palas ini dengan terbangunnya museum itu nanti, akan ada penginapan-penginapan hotel, sehingga masyarakat di sini bisa bekerja dengan baik, nanti ada ojek, nanti anak-anak muda kita yang sarjana ini bisa jadi juru bahasa,” tuturnya.

Beberapa hal lainnya juga disampaikan oleh Datu Yasir Arafat, seperti keberlanjutan PLTA yang direncanakan di bangun di Bulungan dan juga mengharapkan program yang selama ini dijalankan Yansen di Malinau, dijalankan juga di Kaltara, karena langsung menyentuh rakyat.

“Harapan kami seiring program yang bapak sampaikan tadi di Malinau, kami harapkan itu diterapkan di Kabupaten Bulungan khususnya Tanjung Palas. Supaya masyarakat RT dan lain sebagainya bisa mengelola anggarannya sendiri. Artinya kita tinggal mengawasi. Ini sebenarnya program yang sangat-sangat luar biasa, karena harapan kami dengan program ini maka roda perekonomian di setiap RT itu akan tersentuh, bahkan nanti di setiap-setiap rumah,” harapnya.

Menanggapi apa yang disampaikan oleh Datu Yasir Arafat, Cawagub Yansen TP menegaskan bahwa apa yang disampaikan memang sudah masuk dalam program kerja pasangan Zainal-Yansen.

“Untuk yang disampaikan oleh beliau tadi, itu sudah masuk dalam kerangka kerja dan kerangka berpikir kami. Kalau bapak-bapak baca buku Kaltara Rumah Kita, sebenarnya sudah jelas tersirat di situ. Bukan karena kita mau membangkitkan, tetapi itu (kesultanan) adalah nilai provinsi ini, nilai hidup di sini,” katanya.

Yansen mengaku rindu suasana seperti dahulu, yaitu adanya pesta budaya yang dikenal dengan Birau. Sebab sebuah daerah pasti berangkat dari budaya bangsa, makanya Indonesia ada Bhineka Tunggal Ika.

“Oleh sebab itu, itu sudah menjadi bagian yang kita pikirkan. Jadi ini semacam pemantik ekonomi rakyat lah dan jadi ciri khas daerah,” ujar pria yang punya singkatan nama YTP ini. (adv/ana)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X