PROKAL.CO,
TANJUNG SELOR - Pertambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Utara (Kaltara) belakangan ini cukup tinggi. Senin (30/11), tercatat ada 21 kasus konfirmasi positif baru. Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur Kaltara, Dr. Teguh Setyabudi mengatakan, terkait penanganan persoalan tingginya tingkat penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kaltara ini, itu tidak perlu melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Tapi dari sisi pengawasan itu yang harus lebih diperketat," ujar Teguh kepada Radar Tarakan saat ditemui di Tanjung Selor, Senin (30/11).
Termasuk yang tak kalah pentingnya di sini adalah kedisiplinan masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan, termasuk kesiapan pemerintah daerah mengenai seperti apa penyediaan ruang isolasi dan lain sebagainya.
Dikatakannya, tingginya peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 di provinsi termuda Indonesia ini menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
"Pada saat rapat dengan Forkopimda beberapa waktu lalu, pandemi Covid-19 ini menjadi isu utama yang kita bahas," kata pria yang juga menjabat kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini.
Tegus menyebutkan, tanpa mengabaikan kabupaten lainnya, saat ini pemerintah daerah masih fokus pada penanganan di Tarakan dan Bulungan. Karena dua daerah ini, terutama di Tarakan itu yang paling tinggi tingkat paparannya. "Tentu saja untuk menyikapi persoalan tingginya tambahan kasus di Tarakan ini, perlu adanya komunikasi yang baik antara Pemprov Kaltara dan Pemkot Tarakan," sebutnya.