Potensi Bencana di Kota Ini Tinggi, Usulkan Bentuk Destana

- Sabtu, 28 November 2020 | 10:37 WIB
Kepala BPBD Tarakan - Ahmadi Burhan./AGUNG/RADAR TARAKAN
Kepala BPBD Tarakan - Ahmadi Burhan./AGUNG/RADAR TARAKAN

TARAKAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan kembali melakukan pelatihan, serta mengusulkan beberapa kelurahan di Tarakan untuk membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) di sejumlah wilayah rawan bencana. Pembentukan Destana merupakan strategi dalam upaya pengurangan risiko bencana (PRB) di Tarakan.

Kepala BPBD Tarakan Ahmadi Burhan menjelaskan, adanya kegiatan yang dilakukan di kelurahan bertujuan untuk penguatan Destanadi kelurahan yang sudah terbentuk. Bahkan untuk kegiatannya didanai langsung dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Jadi untuk kegiatan Destana di kelurahan yang dilakukan ada beberapa struktur pengurus, termasuk peralatan yang ada juga dilakukan persiapan dengan menggunakan Dana Alokasi Kelurahan (DAK) yang kaitannya dengan penanganan dini di lingkup kelurahan apabila terjadi bencana yang sifatnya skala kecil,” jelasnya.

Sedangkan untuk pembentukan Destana di Tarakan baru terbentuk di dua kelurahan, yaitu di Kelurahan Sebengkok dan Juata Laut. Jadi, dari 20 kelurahan, baru terbentuk Destana di dua kelurahan. Dijelaskannya, untuk ke depannya pembentukan Destana akan lebih ditingkatkan agar 20 kelurahan yang ada di Tarakan semuanya memiliki Destana.

“Perlu diketahui bahwa tugas dan fungsi pertama Destana yaitu menjadi garda terdepan ketika terjadi bencana di kelurahan ataupun desa masing-masing,” terangnya.

Terkait dengan persiapan peralatannya, dari kelurahan bersinergi menggunakan dana DAK, tetapi untuk bantuan dari BNPB akan diberikan ke BPBD. Selanjutnya BPBD akan memberikan ke Destana. Sedangkan untuk pembentukan Destana untuk 18 kelurahan, pihaknya sudah melakukan pengajuan ke pusat. Karena hal ini sesuai dengan juknis pembentukan Desatana dan langsung ditangani oleh BNPB.

Setelah BPBD melakukan survei, maka akan dilakukan pelatihan. Terkait dengan masalah kebencanaan tidak sembarang orang yang melakukan penanganan, jadi memang ada pelatihan-pelatihan yang diberikan termasuk standar prosedur pelaksanaan pelatihan yang dilakukan oleh BPBD.

“Harapannya kita untuk di Tarakan, karena risiko bencananya cukup tinggi, untuk semua kelurahan diharapkan memiliki Destana, karena tujuannya untuk melakukan penanganan terlebih dahulu di lokasi masing-masing, dan mengurangi tingkat kerusakan dan korban jiwa jika terjadi bencana,” terangnya.

Sedangkan untuk beberapa kelurahan yang menjadi prioritas yang rawan bencana, BPBD Tarakan sudah melakukan pengusulan dan menjadi barometer BPBD agar dari BNPB segera membantu untuk terselenggaranya beberapa kelurahan yang belum membentuk Destana.

Destana sifatnya hanya sebagai penanganan bencana di tingkat kelurahan atau desa untuk bencana skala kecil, artinya penanganan dini ketika terjadi bencana. Termasuk ketika ada bencana pada malam hari dan kondisinya tidak memungkinkan oleh tim BPBD pada saat itu untuk langsung terjun ke lapangan. Sehingga dari Destana bisa mengambil langkah lebih cepat sebelum adanya bantuan.

“Untuk pembentukan Destana yang sudah ada di dua kelurahan, sebelumnya sudah dibentuk sekitar tahun 2018, dan sampai dengan saat ini memang belum ada penambahan, sehingga dari kita akan kembali mengusulkan untuk pembentukan Destana di semua kelurahan,” jelasnya. (agg/eza)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X