TARAKAN – Pasien positif Covid-19 yang dirawat dan dipantau tembus di angka 222 orang. Pada Senin (23/11) hari ini bertambah 59 orang yang dinyatakan positif Covid-19, setelah Minggu (22/11) kemarin terdapat 47 tambahan kasus.
Dijelaskan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, M.Kes, dari tambahan tersebut sebanyak 50 orang positif berdasarkan hasil tracing kontak erat.
“Tambahan ini ada yang kasus suspek 1 orang, ada 2 orang yang rapid diagnostic test (RDT) reaktif (kemudian dilakukan swab), 1 orang melakukan swab mandiri, 5 orang pelaku perjalanan, dan lainnya adalah kontak erat,” bebernya.
Angka ini dinilai tertinggi selama Tarakan dilanda pandemi Covid-19 sejak akhir Maret. Lantas seperti apa penanganan Covid-19 di rumah sakit rujukan dengan tenaga medis yang terbatas? Dia mengatakan sejauh ini Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) hanya mampu melakukan pemeriksaan sebanyak 30 orang per hari.
Melihat jumlah tambahan yang sangat signifikan ini, pasien terkonfirmasi tersebut dipilah dengan memprioritaskan positif bergejala dan tanpa gejala.
“Kalau banyak begini maka mereka (rumah sakit) memilah mana yang bergejala diprioritaskan dulu. Karena yang bisa melakukan isolasi mandiri itu adalah tanpa gejala dan gejala ringan,” jelasnya.
Kendati demikian, melonjaknya kasus positif dalam sepekan ini, dia berharap kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan.
Berita selengkapnya di Radar Tarakan, edisi Selasa (24/11). (*/one/udn)