PROKAL.CO,
TANJUNG SELOR - Produksi pertanian di Kabupaten Bulungan terancam turun karena fenomena La Nina. Hal itu disampaikan dalam webinar antisipasi La Nina menghadapi musim tanam periode Oktober-Maret 2021, Kamis (19/11).
Bupati Bulungan, H. Sudjati mengatakan, menghadapi fenomena La Nina di musim tanam (Januari-Maret 2021). Pemkab Bulungan telah mengantisipasi dengan melakukan pengelolaan air. "Dahulu tergenang air, sekarang sudah tidak tergenang," kata Sudjati.
Dengan optimalisasi pengelolaan air ini maka lahan pertanian dapat ditanami tanaman hortikultura maupun tanaman lainnya. Kemudian, musim tanam tahun ini Bulungan juga mendapatkan bantuan 124 ton bibit padi jenis inpari 32, M70D dan M400. "Bibit padi ini bantuan dari Kementerian Pertanian," ujarnya. Luasan tanam di musim tanam Oktober-Maret ini diperkirakan kurang lebih seluas 4.000 hektare (ha), tersebar di beberapa kecamatan.
Sementara itu, Penelitian Agroklimat dan Hidrologi Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) Kementan RI, Dr. Yayan Apriyana menambahkan, secara tidak langsung fenomena La Nina ini akan berdampak terhadap sektor pertanian. "Fenomena yang tidak menentu. Hal ini akan berpotensi terjadi banjir," ungkapnya.
Sehingga berdampak terhadap kerusakan tanaman. Di samping itu fenomena ini juga akan berdampak terhadap degradasi sumber daya lahan pertanian dan terjadi penurunan produktivitas lahan. “Jangka pendek hal ini akan mengakibatkan kegagalan produksi pertanian,” ujarnya.
Apabila tidak ada langkah strategis untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim ini, maka upaya untuk mencapai swasembada pangan menjadi terkendala. Seperti diketahui bersama dampak perubahan iklim ini berkaitan dengan banjir, kekeringan dan organisme pengganggu tanaman (OPT).