PROKAL.CO,
TANJUNG SELOR - Menjelangnatal dan tahun baru (nataru), selain harga sembilan bahan pokok (sembako) terkadang beberapa komoditi ikut langka hingga berdampak pada harga yang ‘meroket’. Salah satunya tabung liquified petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg).
Selama momen hari besar keagamaan dan tahun baru, permintaan LPG juga mengalami peningkatan. Sehingga ada saja oknum memanfaatkannya dengan melakukan penimbunan. Hal ini pun seolah di tengah masyarakat LPG yang biasa dijajakan menjadi langka.
Mengantisipasi hal tersebut terus terulang, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kaltara memastikan akan melakukan pengawasan. Yaitu bersama Biro Ekonomi Setprov Kaltara.
Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltara, Hartono mengatakan, pengawasan LPG ini memang tak ubahnya seperti sembako. Harus mendapatkan bentuk pengawasan yang ketat. Namun, dipastikan hal itu ke depannya akan dilakukan dengan semaksimal mungkin.
“Kami sudah melakukan koordinasi tentang bagaimana pengawasannya nanti. Yaitu bersama dengan pihak Biro Ekonomi Stprov Kaltara,” katanya dalam wawancaranya kepada Radar Kaltara, Jumat (20/11).
Lanjutnya, untuk saat ini pihaknya mengklaim bahwa pendistribusian LPG di lima kabupaten/kota masih berjalan cukup baik. Sehingga tidak ada muncul keluhan dari masyarakat perihal kelangkaan tabung melon tersebut.