Air Laut Naik ke Rumah Warga

- Rabu, 18 November 2020 | 15:43 WIB
AIR LAUT NAIK: Fenomena naiknya air laut hingga ke pemukiman masyarakat di daerah pesisir terjadi di Nunukan, Senin (16/11) kemarin./BPBD NUNUKAN UNTUK RADAR TARAKAN
AIR LAUT NAIK: Fenomena naiknya air laut hingga ke pemukiman masyarakat di daerah pesisir terjadi di Nunukan, Senin (16/11) kemarin./BPBD NUNUKAN UNTUK RADAR TARAKAN

NUNUKAN – Fenomena air laut naik hingga ke pemukiman warga di pesisir laut seperti di pemukiman warga di dermaga Sei bolong, dermaga Inhutani, Kampung Pukat (Nunukan Utara) dan Pangkalan H. Putri (Nunukan Timur) terjadi Senin (16/11) sekira pukul 18.00 hingga 20.00 Wita, malam kemarin.

Warga di dermaga Inhutani, Bakri mengaku hal tersebut. Dirinya kaget tiba-tiba saja air laut masuk ke rumahnya. Ia mengaku kejadian ini, jarang terjadi. Sontak membuat sejumlah masyarakat di pesisir panik.

“Ya, warga panik pasti, kaget kok tiba-tiba air pasang ini sampai naik ke rumah, lumayan tingginya air laut itu naik, melebihi tumit orang dewasa,” ujar Bakri saat diwawancarai, Selasa (17/11).

Barang-barangnya Bakri juga banyak yang terendam air laut, seperti kasur tidur miliknyanya terpaksa basah, belum lagi baju-baju anaknya yang berada di lemari terletak di lantai juga ikut basah.

“Ya namanya musibah, atau fenomena bilang orang ya, jalani aja, resiko kita tinggal di pesisir,” beber Bakri.

Sementara itu, Kasubdit Kedaruratan BPBD Nunukan, Hasan mengatakan, memang banyak masyarakat yang terdampak oleh naiknya air laut tersebut. Selain pemukiman warga, warung serta jalan jembatan menuju dermaga terendam air laut.

“Banyak yang terdampak, barang-barang dan perabot milik warga serta barang jualan, jalan juga terendam air, air naik dengan tinggi sampai 50 centimeter itu di Inhutani,” ungkap Hasan saat dikonfirmasi, Selasa (17/11).

Menghadapi kejadian, personel BPBD membantu melakukan evakuasi barang-barang milik warga yg terendam air. Anak-anak di sekitar, diimbau dan dilarang bermain air. Bisa saja ancaman strum terjadi. “Jadi kita koordinasi juga dengan aparat keamanan, Babinsa dan Polsek untuk membantu pengamanan wilayah,” tambah Hasan.

Dikonfirmasi terpisah, Forkester BMKG Nunukan, Serpin mengatakan, tidak ada fenomena yang terjadi yang membuat air laut naik. Untuk tingginya gelombang di lautan memang terjadi karena angin hembusan angin. Arah angin dari barat laut ke timur laut mencapai 2 – 10 knots, tinggi gelombang pun mencapai 1 sampai 1.25 meter.

“Sebenarnya ini sih bukan fenomena, kalau untuk karena tinggi gelombang bisa saja, tapi tetap diimbau untuk yang bermukin di daerah pesisir atau yang berkegiatan di laut seperti nelayan, harus mewaspadai, karena memang akhir-akhir ini gelombang sanga tinggi,” jelas Serpin. (raw/nri)

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Upah Tak Sesuai, PMI Kabur dari Majikan di Malaysia

Selasa, 19 Maret 2024 | 14:30 WIB

Lagi, 7,68 Hektare Lahan di Binusan Diduga Dibakar

Minggu, 17 Maret 2024 | 14:50 WIB
X