Karyawan Perusahaan Ditemukan Tak Bernyawa

- Jumat, 13 November 2020 | 14:35 WIB
DIEVAKUASI: Jenazah Brahim (62) korban tenggelam \ dan sempat hilang selama 3 hari, akhirnya ditemukan personel Koramil 0911-05/Lumbis bersama aparat dan masyarakat setempat, Rabu (11/11)./KORAMIL 0911-05 LUMBIS UNTUK RADAR TARAKAN
DIEVAKUASI: Jenazah Brahim (62) korban tenggelam \ dan sempat hilang selama 3 hari, akhirnya ditemukan personel Koramil 0911-05/Lumbis bersama aparat dan masyarakat setempat, Rabu (11/11)./KORAMIL 0911-05 LUMBIS UNTUK RADAR TARAKAN

NUNUKAN – Seorang karyawan salah satu perusahaan di Kecamatan Sembakung Atulai, Nunukan ditemukan sudah tak bernyawa, di Sungai Sebuluan, Desa Sebuluan, Kecamatan Sembakung Atulai, Rabu (11/11) setelah hilang sejak Senin (9/11) lalu.

Korban yang bernama Brahim (62), ternyata hanyut dan tenggelam saat memancing Senin (9/11) lalu. Dirinya dievakuasi oleh personel Koramil 0911-05/Lumbis, Polsek Lumbis dan masyarakat setempat.

Danramil 0911-05/Lumbis, Lettu Inf Agus Purnomo mengatakan, sebelum menemukan dan mengevakuasi korban, dalam beberapa hari terakhir, pihaknya bersama instansi terkait mencari korban yang disebutkan sudah hilang sejak Senin (9/11) lalu.

Sebelum hilang, korban pamit kepada saudaranya Muslian dengan tujuan memancing di Sungai Sebuluan yang berlokasi di salah satu perusahaan sawit di Sembakung Atulai. Ironisnya, hingga Selasa (10/11) pagi, korban belum juga kembali. “Sejak saat itu, dilakukanlah pencarian oleh saudara korban dan bersama sejumlah karyawan perusahaan. Tapi, sampai sore sekira pukul 18.30 Selasa (10/11) tersebut, korban belum juga ditemukan,” ujar Agus ketika dikonfirmasi, Kamis (12/11).

Karena tidak juga ditemukan, saudara korban lapor ke Koramil 0911-05/Lumbis dan dilanjutkan tindaklanjut pencarian oleh personel Koramil 0911-05/Lumbis, bersama instansi terkait lainnya. “Jadi kami carilah korban ini, di seputaran Sungai Sebuluan, tempat hilangnya korban. Kita mencari start sejak pukul 08.00 WITA pagi. Alhasil, sekira pukul 11.00 WITA, korban kami temukan dalam keadaan telungkup dalam air (Sungai Sebuluan) dan korban sudah tidak bernyawa lagi,” tambah Agus.

Proses evakuasi korban pun, langsung dilakukan. Menurut Agus, proses tersebut adalah kewajiban sebagai seorang aparat komando kewilayahan, dalam hal ini babinsa yang harus selalu memonitor kejadian yang ada di wilayahnya. “Ya, sekarang ini cuaca tidak menentu. Diharapkan masyarakat lebih berhati-hati kalau beraktivitas. Apalagi aliran sungai sering terjadi air datang dengan tiba-tiba, mengingat di hulu sungai kadang hujan lebat sedang di hilir tidak,” terang Agus menjelaskan sekaligus mengimbau.

Dijelaskan Agus lagi, dari hasil pemeriksaan yang di  lakukan oleh tim kesehatan Puskesmas Mansalong, tidak ditemukannya tanda-tanda penganiayaan. Untuk itu, pihaknya menyatakan korban meninggal murni karena musibah atau kecelakaan.

Setelah dievakuasi dan divisum, korban dikembalikan ke keluarganya dan pihak keluarga korban pun menerima dan ikhlas. “Jadi jenazah langsung dibawa untuk dimakamkan di TPU Desa Mansalong kecamatan Lumbis. Diperkirakan korban terpeleset saat memancing dan korban tidak dapat berenang, sehingga tenggelam terbawa aliran Sungai Sebuluan,” beber Agus. (raw/lim)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Lagi, 7,68 Hektare Lahan di Binusan Diduga Dibakar

Minggu, 17 Maret 2024 | 14:50 WIB
X