Nunukan Sudah Zona Hijau, Kapan Sekolah Tatap Muka?

- Jumat, 13 November 2020 | 12:40 WIB
Salah satu sudut Krayan, Nunukan.
Salah satu sudut Krayan, Nunukan.

NUNUKAN – Meski sudah berstatus zero kasus Covid-19 dan sudah berada di zona hijau, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Nunukan masih tak ingin memberlakukan sekolah dengan belajar tatap muka (BTM).

Berbagai pertimbangan menjadi sadar Disdikbud Nunukan belum ingin buka sekolah, salah satunya pasien terkonfirmasi positif Covid-19, sewaktu-waktu bisa ada lagi.

Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar pada Disdikbud Nunukan, Widodo mengatakan, pihaknya sejatinya sudah konsultasikan ke Satgas Covid-19 Nunukan dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Nunukan soal dibukanya sekolah lagi. Pada prinsipnya memang beberapa sekolah di Nunukan, dari sarana dan prasarana bahkan kesiapan gurunya, sebenarnya sudah siap. Namun, dari aspek penyebaran epidemiologi Covid-19, masih cukup tinggi. “Ya mungkin kita saat ini zero kasus, tapi kita enggak tahu mendatang, tidak menutup kemungkinan kan, bisa saja muncul lagi,” ujar Widodo ketika diwawancarai, (12/11).

Dengan begitu, Disdikbud pun memutuskan penundaan kepada sejumlah sekolah untuk tidak melaksanakan pembelajaran tatap muka dahulu dan diberlakukan untuk Nunukan dan juga Sebatik. Tentunya itu dilakukan juga semata-mata untuk menghindari dan meminimalisir adanya penyebaran baru di tingkat sekolah. “Lagipula, kurikulum yang digunakan, kurikulum darurat, kurikulum darurat itu berlaku sampai tahun ajaran baru atau tahun berikutnya, jadi masih ada setengah tahun lagi sekolah punya kelonggaran, sambil menunggu kita berharapnya sudah benar-benar zero kasus dengan adanya proses vaksin yang rencananya akan diberlakukan. Kalau memang seperti itu, tentu di awal tahun 2021, kita sudah bisa membuka kelas belajar secara tatap muka lagi untuk sekolah,” jelas Widodo.

Meski begitu, Disdikbud Nunukan sudah pernah mengizinkan sejumlah sekolah di perbatasan melakukan BTM. Daerah tersebut yakni di Kecamatan Sebuku, Sembakung dan Krayan Selatan. Hingga saat ini sekolah itu masih berlakukan BTM karena daerah dapil III disebut bebas Covid-19 hingga saat ini.

Sekolah yang sudah memberlakukan TBM, yakni SMPN 1 Lumbis, Kecamatan Lumbis, SMPN 1 Krayan, Kecamatan Krayan, SMPN 4 Krayan, Kecamatan Krayan dan SMPN 2 Lumbis Ogong, SMPN 1 Sebuku, SMPN 2 Sebuku, SMPN 1 Sembakung, SMPN 3 Krayan Selatan, SDN 004 Sebuku, SDN 005 Sebuku, SDN 009 Sebuku, dan SDN 006 Sembakung.

Sementara itu, Jubir Satgas Covid-19 Nunukan, Aris Suyono mengatakan, Nunukan memang masih berstatus zero kasus Covid-19. Namun, itu baru berselang selama sepekan. Kendati begitu, proses tracing di lapangan masih terus dilakukan Satgas Covid-19 Nunukan. Bahkan, sejumlah pasien masih ada yang menerima hasil diagnosis Covid-19, meski dengan hasil negatif.

Soal pemberlakuan BTM, menurut Aris kembali kepada sekolah itu sendiri dari segi kesiapan, termasuk juga respons Disdikbud Nunukan terkait pemberlakuan tersebut. Dari Satgas Covid-19 Nunukan sendiri, dengan melihat keadaan yang ada saat ini, sejatinya memungkinkan lakukan BTM. “Sesuai SE kita boleh, tapi prosedur tetap dipenuhi. Namun kembali kepada Disdikbunya juga, jika belum memutuskan, tidak masalah, yang jelas kita sejatinya boleh, karena sudah berada di zero kasus dan zona kuning saja, itu salah satu syaratnya,” ujar Aris. (raw/lim)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Lagi, 7,68 Hektare Lahan di Binusan Diduga Dibakar

Minggu, 17 Maret 2024 | 14:50 WIB

Jelang Pilkada, Polres KTT Sebut 21 TPS Rawan

Rabu, 13 Maret 2024 | 13:55 WIB
X