TANJUNG SELOR – Pandemi Covid-19 mengakibatkan berbagai program pembangunan tertunda. Salah satunya pembangunan fisik Jembatan Bulungan-Tarakan (Bulan).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara, H. Sunardi mengatakan, rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan pulau Tarakan dan pulau Kalimantan ini, sampai saat ini pembangunan fisik belum ada progres. Ditambah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini kebijakan nasional juga terdampak.
“Sekarang ini pemerintah fokus untuk menanggulangi Covid-19, termasuk dampak sosial,” kata Sunardi kepada Radar Kaltara, Senin (9/11).
Sehingga besar kemungkinan untuk pembangunan fisik Jembatan Bulan akan tertunda. “Progres di lapangan masih sama saperti sebelumnya, belum ada yang baru,” bebernya.
Hanya saja untuk akses menuju Jembatan Bulan saat ini sudah terbuka. Pengerjaan pembukaan jalan ini bersumber dari APBD Kaltara. “Untuk badan jalan sudah terbuka. Tetapi untuk pembangunan fisik jembatan belum ada progres,” ungkapnya.
Jika saja ada komitmen dari kementerian, besar kemungkinan akan didukung anggaran untuk akses jalannya. “Sampai saat ini belum ada anggaran yang digelontarkan dari kementerian,” bebernya.
Selama ini anggaran untuk Jembatan Bulan hanya dari APBD, belum ada dari APBN. Selain pembangunan fisik Jembatan Bulan, pembangunan Rumah Sakit (RS) tipe B Provinsi Kaltara di Tanjung Selor juga belum ada progres. “Sampai saat ini belum ada kebijakan,” bebernya.
Bahkan di anggaran 2021 juga belum ada kebijakan untuk membangun RS tipe B, sehingga besar kemungkinan pembangunnya juga akan tertunda. “Sebelumnya memang sempat ada rencanan melakukan pinjaman dana ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI),” ujarnya.
Sehingga pembangunan direncanankan sepenuhnya melalui APBD Kaltara. Hanya saja tahun ini sampai 2021 mendatang belum ada kebijakan untuk membangun RS. “Jadi, pembangunan fisik dua proyek ini kemungkinan tertunda,” ujarnya. (*/jai/eza)