Pelni Masih Terdampak Lockdown

- Selasa, 3 November 2020 | 13:52 WIB
MASIH SEPI: Hingga saat ini, penumpang kapal Pelni Cabang Nunukan masih terbilang minim./BANK DATA RADAR TARAKAN
MASIH SEPI: Hingga saat ini, penumpang kapal Pelni Cabang Nunukan masih terbilang minim./BANK DATA RADAR TARAKAN

NUNUKAN - Hingga saat ini, PT Pelni Cabang Nunukan masih terdampak lockdown atau karantina wilayah yang diberlakukan pemerintah Malaysia. Minim penumpang, pada armada KM Bukit Siguntang dan KM Lambelu.

Kepala Pelni Cabang Nunukan, Ilhamda mengatakan, angka penumpang baik kedatangan maupun keberangkatan, di bawah normal. Biasanya armada membawa penumpang turun maupun naik sebanyak 500 penumpang. Saat ini masih di angka 100 lebih. “Ya, masih sepi penumpang, paling banyak penumpang itu sekarang 200 orang saja, seperti kemarin kedatangan armada penumpang datang dan berangkat hanya 150 penumpang saja. Jumlah ini jauh dari jumlah normal,” ujar Ilhamda ketika diwawancarai, Senin (2/11).

Diakui Ilhamda, hal ini sudah terjadi sejak awal tahun 2020. Sepinya penumpang terjadi di awal bulan Maret dan terjadi hingga saat ini. Karena hal itu, bahkan armadanya sempat terhenti beroperasi. Minimnya penumpang, disebutnya karena pemberlakuan lockdown pemerintah Malaysia.

“Bukan lain karena terdampak lockdown, di sini (Nunukan) notabene penumpang PMI (pekerja migran Indonesia), mau itu PMI yang dari Malaysia pulang kampung, atau PMI yang hendak bekerja di Malaysia,” ungkap Ilhamda.

Meski begitu, armada tetap dioperasikan. Trayek dari Nunukan ke Balikpapan ke Sulawesi hingga sampai ke Nusa Tenggara Timur masih diakomodir. Tentunya masih dengan prosedur protokol kesehatan sesuai dengan pelabuhan masing-masing penumpang yang dituju, penumpang harus menggunakan rapid test maupun swab. Hal ini, juga disebut salah satu penyebab minimnya penumpang.

“Ya, apalagi yang syaratnya pakai swab, biaya swab malah lebih mahal dari pada tiket berangkatnya. Saya rasa itu juga menjadi kendala penumpang, kalau kita di sini, cukup rapid test,” jelas Ilhamda.

Di atas armada, penerapan protokol kesehatan juga diberlakukan. Sebelum penumpang naik ke kapal, penumpang wajib diperiksa dokumennya,  penumpang juga diwajibkan menggunakan masker. Begitu juga prosedur naik kapal, kata dia, tidak sama seperti dulu lagi langsung naik. Melainkan harus melalui pemeriksaan dokumen, serta memakai masker. “Jadi demikian, protokol Covid-19 harus diterapkan, menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan air yang mengalir, itu diterapkan di atas kapal ke semua tujuan daerah kapal, aturan itu diberlakukan,” beber Ilhamda.

Sementara itu, Koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tarakan Wilker Nunukan, dr. Baharullah mengaku, penumpang yang turun dan naik, haruslah memenuhi syarat protokol Covid-19 dengan memiliki hasil pemeriksaan rapid test negatif.

Keamanan masuknya orang dari luar daerah ke Nunukan, dipastikan dr. Baharullah sudah melewati kegiatan screening. Ditambah lagi, Satgas Covid-19 Nunukan saat ini telah terbantu dengan adanya alat electronik health alert card (e-HAC) atau kartu kewaspadaan kesehatan.

“Ya, dengan itu, seluruh petugas di pintu masuk, bisa langsung mengetahui semua orang yang datang masuk ke Nunukan, baik yang menggunakan kapal laut maupun pesawat, sehingga memudahkan dalam proses pemantauan,” kata dr. Baharullah memastikan. (raw/lim)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB
X