TANA TIDUNG – Banyak cara yang dilakukan umat Islam di Kabupaten Tana Tidung (KTT) dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Salah satunya dengan menggelar tasmiyah atau cukur rambut massal yang digelar, kemarin (29/10).
Kegiatan dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW ini diikuti 35 balita. Digelar oleh pengurus Masjid Agung At-Taqwa dan sudah menjadi tradisi setiap tahun.
Ketua panitia tasmiyah massal, Kuswanto menyebutkan, selain memperingati Maulid Nabi Muhhamd SAW, tasmiyah massal juga digelar untuk meningkatkan kecintaan kepada Allah dan nabinya.
“Alhamdulillah tahun ini dapat dilaksanakan dengan meriah, 35 peserta mengikuti kegiatan ini, dan masing-masing orang tua peserta juga sangat antusias mengikutinya,” katanya.
Ia berharap dengan kegiatan tersebut, dapat menciptakan generasi muda berakhlak mulia, cerdas, berjiwa pemberani dan generasi muda yang mencintai Nabi Muhammad SAW.
“Semoga kegiatan ini bisa menjadi salah satu kegiatan bagi kita untuk mencetak dan melahirkan generasi muda yang islami, dan mencintai Nabi Muhammad SAW,” harapnya.
Diakuinya, cukuran massal merupakan salah satu ritual budaya melayu yang membudaya di Tideng Pale dan KTT pada umumnya.
“Kita harapkan kegiatan ini bisa menjadi ajang silahturahmi antarmasyarakat, dan juga dapat melestarikan khazanah budaya bangsa, dan diharapkan terus menjadi agenda rutin bagi kabupaten ini setiap tahunya,” kata dia.
Kapala Desa Tideng Pale, Bakti menambahkan, tujuan utama tasmiyah massal agar bayi atau anak yang dicukur rambutnya dan didoakan, bisa menjadi generasi penerus yang baik, menjadi anak yang soleh, dan soleha.
“Bersama-sama dengan para orang tua, kita berdoa agar anak-anak kita menjadi insan yang Qurani dan bertaqwa, serta menjadi generasi emas bagi bangsa dan selalu dalam perlindungan serta petunjuk Allah SWT,” katanya singkat.
Imam Masjid Agung At Taqwa Sahreal juga mengapresiasi apa yang dilakukan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Dengan hal positif tersebut bisa memberikan makna dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Acara ini setiap tahun rutin dilaksanakan dan menjadi ajang ukhuwah islamiyah seraya melestarikan budaya melayu yang turun temurunm,” jelasnya.
Kegiatan ini juga untuk mendukung program pemerintah daerah untuk meningkatkan mental spritual, mensyiarkan agama Islam.
“Semoga dengan kegiatan ini, KTT semakin maju, dan bisa melestarikan tradisi turun temurun,"tutupnya.