Tim Wajib Kantongi Izin Satgas

- Senin, 26 Oktober 2020 | 15:02 WIB
Kepala Dinkes Kaltara - Usman./IWAN KURNIAWAN/RADAR KALTARA
Kepala Dinkes Kaltara - Usman./IWAN KURNIAWAN/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR – Layanan dokter terbang yang merupakan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) masih berlanjut. Tahun ini, program tersebut disuntik anggaran sebesar Rp 3 miliar.

Hanya saja, karena saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19, maka ada banyak hal yang harus diperhatikan sebagai bentuk dukungan bersama terhadap pemutusan rantai penularan Covid-19 ini. Salah satunya dengan berkoordinasi ke Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di daerah tujuan.

"Kita wajib mengantongi izin dari Satgas untuk masuk ke daerahnya. Tapi ini tidak rumit, tinggal seperti apa komunikasinya saja," ujar Usman, Kepala Dinkes Kaltara kepada Radar Kaltara saat ditemui di Tanjung Selor akhir pekan kemarin.

Dalam hal ini, jika komunikasi yang dilakukan lebih awal sebelum turun ke lapangan, maka dari satgas setempat dapat menindaklanjuti untuk memfasilitasi pelaksanaan program dokter terbang tersebut. Sebab, mereka juga tentu memiliki peta sebaran kasus Covid-19 di daerahnya masing-masing.

"Dengan kita berkoordinasi itu, mereka dapat menyampaikan daerah mana saja yang ada peta kasusnya. Jadi, saya kita tidak ada semacam larangan untuk melakukan kegiatan sosial ini sepanjang komunikasi itu dilakukan," jelasnya.

Namun, dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, frekuensi kegiatan dokter terbang ini agak berkurang. Sehingga pihaknya melakukan pergeseran sebagian anggaran dengan melajukan pengadaan mobil untuk mendukung kegiatan dokter terbang ini. 

"Jadi nanti itu ada semacam mobil boks untuk mengangkut alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan, supaya nanti kualitas obatnya terjaga," tuturnya.

Anggaran yang ada itu disebarkan ke beberapa daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK), seperti di Nunukan ada sekitar 13 DTPK dan di Malinau ada 6 DPTK. Termasuk daerah yang sulit diakses seperti di Tana Tidung, Bulungan dan Tarakan juga dijadwalkan.

"Saat ini program dokter terbang ini masih jalan. Untuk akhir tahun ini, mungkin ada sekitar 10 kali lagi," katanya 

Adapun di tahun 2021, rencananya program ini akan dilanjutkan lagi. Untuk usulan anggaran, itu sama dengan tahun 2020. Harapannya dapat terealisasi. Karena antusias masyarakat untuk mendapatkan layanan dari program ini cukup tinggi.

"Pastinya pelayanan dokter terbang ini menjadi salah satu prioritas pelayanan yang diberikan pemprov ke masyarakat," pungkasnya. (iwk/eza)

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X