TARAKAN - Debat calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) Kalimantan Utara (Kaltara) diselengarakan Minggu (25/10) malam disaksikan secara streaming. Debat dengan tema hukum, tata kelola pemerintahan, korupsi, narkoba dan perdagangan manusia ini dibagi dalam 6 segmen.
Debat dimoderatori oleh Dekan Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan (UBT), Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H, M.H.
Pada sesi pertama, ketiga pasangan diminta menyampaikan visi misinya.
Cagub-Cawagub Nomor Urut 1, H. Udin Hianggio, B.Sc, – Dr. H. Undunsyah, M.H, M.Si, (U2OK) yang pertama memaparkan visi misinya. Keduanya ingin mewujudkan Kaltara yang inovatif. Juga berjanji akan memberikan insentif kepada karyawan swasta, buruh dan tenaga kerja untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami punya 15 program yang mendukung visi dan misi kami,” ujar Cawagub Dr. H. Undunsyah.
Cagub-Cawagub Nomor Urut 2, Dr. H. Irianto Lambrie – H. Irwan Sabri, S.E, (Iraw) dalam visi misinya mengungkapkan akan menjadikan Kaltara mandiri, sinergi dan berdaya saing.
Cagub Irianto menjelaskan, pengertian mandiri adalah masyarakat Kaltara yang memiliki kemandirian di dalam memenuhi kebutuhan terutama bersumber dari potensi sumber daya yang diimiliki. “Yang dimaksudkan sejahtera adalah masyarakat Kaltara sudah mampu hidup layak dengan pendapatan yang memadai serta memiliki tingkat pendidikan yang cukup dengan derajat kesehatan yang baik,” tutur Irianto.
Visi misi Cagub-Cawagub Nomor Urut 3, Drs. H. Zainal Arifin Paliwang, S.H, M.Hum, - Dr. Yansen TP, M.Si, (Ziyap) disampaikan Cagub Zainal. Ia menekankan hukum yang harus menjadi pengelola keadilan bagi Kaltara. “Kami akan memperbanyak sosialisasi bahaya narkoba. Kami akan menggandeng KPK, dalam hal upaya pemberantasan korupsi, kami mengambil langkah salah satu strateginya adalah pencegahan. Kami akan memberikan reward bagi ASN yang berprestasi, mewujudkan pemerintahan yang profesional untuk lebih efisien dan efektif. Menata kota, memberi bantuan keuangan kepada kabupaten-kota,” tutur Zainal.
Pada segmen kedua, moderator membaca pertanyaan dan meminta pasangan calon untuk melakukan pengkajian hukum. Dalam hal ini moderator memulai pertanyaan kepada paslon Iraw, tentang langkah strategis dalam penanganan Covid-19 di Kaltara.
Atas pertanyaan tersebut, Cagub Irianto menjelaskan bahwa sebagai petahana pihaknya telah menerbitkan pergub maupun perda yang terkait dengan upaya pembinaan disiplin protokol kesehatan. “Kami sudah menerbitkan Pergub Nomor 27 Tahun 2020. Pergub Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru dan Penerapan Disiplin Menuju Masyarakat Kaltara Produktif dan Aman dari Covid-19. Perda ini memang membutuhkan proses dan pengkajian yang dalam,” tutur sang petahana ini.
Selanjutnya, moderator bertanya pada Ziyap terkait langkah strategis dan program membangun kebijakan bidang hukum dari pemerintah pusat dalam penanganan Covid-19.
Dalam hal ini Zainal menjelaskan bahwa pihaknya akan menciptakan ketentraman dan ketertiban umum masyarakat, menaati peraturan pemerintah tentang protokol kesehatan. Sementara itu, Cawagub Yansen menambahkan bahwa langkah yang paling tepat adalah melokalisir masyarakat dari ancaman lingkungan dengan menjalankan ketertiban terhadap protokol Covid-19.
“Yang lebih penting adalah kesadaran masyarakat menjaga diri dan menempatkan RT sebagai kekuatan untuk melokalisir masyarakat agar masyarakat Kaltara aman dari Covid-19,” jelas politisi Partai Demokrat yang juga bupati Malinau ini.
Moderator kembali melakukan lemparan pertanyaan kepada U2OK, yakni hal yang berkenaan dengan langkah dalam bidang hukum untuk mendukung adaptasi kehidupan baru. Melalui hal tersebut, Cawagub Undunsyah menjelaskan bahwa pihaknya akan menetapkan regulasi yang sesuai, menyediakan dan mempersiapkan semua rumah sakit yang ada untuk rujukan, menyediakan fasilitas untuk pasien Covid-19.
